Laksana Becik Ajarkan Siswa SD No. 11 Jimbaran Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin

 Laksana Becik Ajarkan Siswa SD No. 11 Jimbaran Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin

Laksana Becik beri pelatihan membuat lilin dari minyak jelantah di SD No. 11 Jimbaran, Selasa 14 Oktober 2025.

MANGUPURA – baliprawara.com
Komunitas Laksana Becik terus menunjukkan dedikasinya dalam menumbuhkan kebiasaan peduli lingkungan di kalangan masyarakat. Di bawah naungan Yayasan Laksana Becik Bali, komunitas ini aktif memberikan edukasi kepada siswa sekolah dasar hingga menengah tentang pengelolaan minyak jelantah atau minyak goreng bekas agar tidak mencemari alam.

Lewat berbagai kegiatan kampanye dan pelatihan, Laksana Becik telah menjangkau sejumlah sekolah di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Setiap kegiatan mereka selalu disambut antusias oleh pihak sekolah dan para siswa.

Pada Selasa, 14 Oktober 2025, Laksana Becik hadir di SD No. 11 Jimbaran, Badung, untuk memberikan pelatihan membuat lilin dari minyak jelantah. Pelatihan serangkaian kegiatan tengah semester I tahun pelajaran 2025/2026 di sekolah tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran siswa tentang cara memanfaatkan minyak bekas menjadi produk yang berguna dan ramah lingkungan.

Sejak pagi, para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung di lapangan sekolah. SD No. 11 Jimbaran sendiri dikenal aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung berbagai program pengurangan sampah rumah tangga. Melalui pelatihan ini, diharapkan para siswa memahami bahaya membuang minyak jelantah sembarangan sekaligus belajar mengolahnya menjadi produk bernilai guna yang bisa diterapkan di rumah.

Selain berdampak pada lingkungan, penggunaan minyak goreng berulang kali juga berisiko bagi kesehatan. Karena itu, edukasi mengenai pengelolaan minyak jelantah tidak hanya menumbuhkan kepedulian terhadap alam, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ketua Komunitas Laksana Becik, Putu Resa Kertawedangga, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini. “Kami berharap siswa dan guru memahami bahwa limbah rumah tangga, termasuk minyak jelantah, sebenarnya bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat. Apa yang kami ajarkan semoga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

See also  Aksi Bersih di Puncak Mangu, Laksana Becik Ingatkan Para Pendaki Membawa Kembali Sampah Sisa Makanan

Ia menambahkan, program serupa akan terus digelar di berbagai sekolah di Bali agar semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap pengelolaan limbah rumah tangga dengan benar.

Sementara itu, Kepala SD No. 11 Jimbaran, A. A. Ayu Siti Andari, S.Pd, mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan yang diberikan Laksana Becik membantu sekolah memperkuat karakter peduli lingkungan di kalangan siswa.
“Kami berterima kasih kepada komunitas Laksana Becik karena telah mengajarkan siswa cara memanfaatkan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, menjadi barang berguna seperti lilin,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan tersebut memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Praktik langsung membuat lilin dianggap sebagai bentuk pembelajaran konkret yang mendorong kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan. “Anak-anak sangat senang bisa praktik langsung. Terima kasih kepada Laksana Becik atas dedikasinya terhadap lingkungan yang bersih dan bebas pencemaran,” tambahnya, didampingi guru kelas VI sekaligus Ketua Tim Pengembang Sekolah, Luh Sutari Yani, S.Pd.SD.

Pelatihan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat. Melalui kegiatan sederhana seperti ini, siswa dapat belajar bahwa menjaga lingkungan tidak harus sulit. Selain mengajarkan teknik membuat lilin, tim Laksana Becik juga menjelaskan dampak buruk pembuangan minyak jelantah sembarangan terhadap air dan tanah. Dengan pengelolaan yang tepat, minyak bekas bahkan bisa menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Sekolah berharap para siswa dapat membagikan ilmu yang mereka peroleh kepada keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga kebiasaan baik dalam mengelola limbah dapat meluas ke masyarakat.

Langkah Laksana Becik ini diharapkan menginspirasi komunitas lain di Bali maupun daerah lain di Indonesia untuk turut serta dalam gerakan peduli lingkungan. Dengan menanamkan kesadaran sejak dini, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan mencintai alam.

See also  Garam Palungan Kusamba, Paling Diminati Karena Rasa Gurih dan Kualitas Kemasan yang Aman

Melalui berbagai kegiatan positif yang berkelanjutan, Laksana Becik telah berkontribusi nyata dalam menciptakan generasi yang kreatif, peduli lingkungan, dan mampu mengubah limbah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. (MBP1)

 

redaksi

Related post