Lapas Kerobokan Dukung Pembinaan Kemandirian Narapidana
MANGUPURA – baliprawara.com
Hasil komitmen jajaran Pemasyarakatan Bali dalam memberikan pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), sukses menghasilkan berbagai produk kerajinan tangan. Berbagai jenis produk kerajinan yang dihasilkan diantaranya, kerajinan perak, kaos sablon, lukisan, dupa, sandal, kerajinan koran, hingga produk olahan makanan dan minuman.
Dalam rangka menyemarakan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60, dengan mengusung tema “Bangga Menggunakan Produk dalam Lapas”, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kerobokan, turut menggelar dan menjual produk-produk yang merupakan hasil karya narapidana ini.
Salah satu produk yang laku dipasarkan adalah kerajinan berbahan koran. Dari koran bekas yang tadinya dianggap sebagai limbah, para narapidana berhasil membuat berbagai produk kreatif seperti: tas, dompet, hingga pernak-pernik lainnya.
Tak kalah menarik, kerajinan dari perak juga mampu dibuat secara detail dan indah, ini merupakan karya seni yang memerlukan keahlian tinggi sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
Upaya pembinaan yang dilakukan dalam mengembangkan kreativitas, skill, serta kemandirian WBP ini, diharapkan nantinya dapat berguna di masyarakat setelah menjalani pembinaan di dalam Lapas. “Karya-karya ini menunjukkan bahwa narapidana memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk bekal mereka setelah selesai menjalani masa hukuman dan kembali ke masyarakat,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, Minggu 21 April 2024.
Pramella juga mengajak masyarakat untuk turut mendukung program pembinaan kemandirian narapidana dengan membeli produk-produk yang mereka hasilkan. “Dukungan dari masyarakat akan memberikan motivasi bagi narapidana untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas produk mereka,” Pungkasnya
Kakanwil Kemenkumham Bali juga berharap masyarakat dapat memberikan kesempatan kedua bagi WBP untuk kembali ke masyarakat dan hidup dengan normal. “Kamu yakin dengan bekal keterampilan dan kemandirian yang mereka peroleh selama di Lapas, mereka mampu menjadi anggota masyarakat yang produktif dan positif.” tutupnya. (MBP)