Latih Taktik dan Tingkatkan Koordinasi, Lanud Ngurah Rai Gelar Simulasi Penanganan Huru-hara
MANGUPURA – baliprawara.com
Merefresh atau memberikan penyegaran kembali kemampuan anggota, dalam menangani eskalasi ancaman di suatu wilayah, penting untuk terus dilakukan. Seperti yang dilakukan satuan pengamanan dan ketahanan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) I Gusti Ngurah Rai, Rabu 27 Oktober 2021.
Untuk melatih taktik maupun koordinasi dan komunikasi yang dilaksanakan pada saat eskalasi terjadi, Lanud Ngurah Rai, menggelar simulasi penanganan aksi huru-hara bertempat di Base Ops, Lanud Ngurah Rai.
Menurut Danlanud I Gusti Ngurah Rai, Kolonel Pnb Reza R.R. Sastranegara, simulasi penanganan aksi unjuk rasa dan pengamanan VVIP ini, merupakan kegiatan rutin yang digelar setahun dua kali. Latihan satuan ini kata dia, digelar untuk melihat apakah Prosedur Tetap (Protap) yang dimiliki dalam menghadapi emergency ataupun eskalasi ancaman di wilayah Lanud I Gusti Ngurah Rai, masih layak digunakan atau perlu direvisi dan diperbarui.
Simulasi ini menurut Danlanud, dilakukan secara terbatas. Tetapi, dalam kondisi di lapangan, apabila terjadi tingkatan yang lebih tinggi, pihaknya akan berkoordinasi dengan satuan-satuan kewilayahan yang lain. Kegiatan ini menurut Danlanud, digelar untuk melatih seluruh anggota Lanud Ngurah Rai, agar bisa tanggap dan respon terhadap eskalasi yang terjadi, dengan satuan pengamanan yakni satuan pertahanan pangkalan yang dimiliki.
“Hari ini kita membuat dua latihan, yakni pertama pengamanan VVIP, kedua yakni penanggulangan huru hara. Sesuai dengan organisasi Lanud I Gusti Ngurah Rai, tujuannya adalah untuk melatih taktik maupun koordinasi dan komunikasi yang dilaksanakan pada saat eskalasi terjadi,” kata Danlanud.
Dari simulasi yang dilakukan, pihaknya akan melihat dan mengevaluasi, kedepan apa yang harus diperbaiki dan apa yang perlu ditingkatkan dari latihan ini. “Latihan ini rutin digelar sesuai dengan program kerja Lanud Ngurah Rai. Kita ujicobakan ini setahun dua kali, untuk merefresh, untuk memberikan penyegaran kembali kepada seluruh anggota, terutama yang tergabung dalam satuan pengamanan dan ketahanan Lanud Ngurah Rai,” bebernya.
Pada simulasi ini, diceritakan ada puluhan pengunjuk rasa yang mendatangi Base Ops, Lanud Ngurah Rai. Mereka datang untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Bali, termasuk kebijakan karantina untuk wisatawan. Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai ini, kemudian berujung anarkis.
Pengunjuk Rasa yang sebelum nya berada di luar, akhirnya berhasil menerobos pagar dan menyerang petugas secara anarkis. Untuk menenangkan massa, satuan pengamanan terpaksa menyemprotkan air untuk memukul mundur pengunjuk rasa. Dari simulasi yang dilakukan, secara umum penanganan dapat dilakukan dengan maksimal. (MBP1)