Layani Pembayaran Nontunai, QRIS BPD Bali Hadir di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu
MANGUPURA – baliprawara.com
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali di era adaptasi kebiasaan baru pasca-pandemi Covid-19 semakin gencar mengenalkan transaksi pembayaran digital atau nontunai melalui QR Code Indonesia Indonesian Standard atau QRIS yang merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia. Sejumlah tempat wisata di Bali telah menyediakan fasilitas pembayaran dengan QRIS BPD Bali. Kali ini, QRIS BPD Bali menyasar Daya Tarik Wisata (DTW) Kawasan Luar Pura Uluwatu yang berada di Kabupaten Badung.
Direktur Utama Bank BPD Bali, Nyoman Sudharma, SH, MH didampingi Kepala Bank BPD Bali Cabang Badung, I Gst Agung Gede Suadnyana, ST., saat sosialisasi QRIS di DTW setempat, Sabtu (22/8) menjelaskan bahwa BPD Bali telah melakukan digitalisasi pembayaran di beberapa tempat wisata di Pulau Dewata. Hal ini mengingat di masa tatanan kehidupan era baru pasca-pandemi Covid-19, transaksi nontunai menjadi mutlak untuk menghindari penyebaran wabah global tersebut karena tidak ada sentuhan fisik. Ditargetkan, merchant-merchant QRIS BPD Bali kali ini semakin bertambah. “Target kami 5 ribu -10 ribu merchant QRIS di tahun 2020,” jelas Sudharma.
Saat ini disebutkannya terdapat hampir 7 ribu merchant QRIS BPD di Bali. Bank BPD Bali pun kian gencar mengadakan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat terkait manfaat layanan pembayaran QRIS ini. “QRIS sudah menjadi standar dari Bank Indonesia sehingga pembayaran menjadi efisien. Masyarakat lebih gampang melakukan review terhadap hasil penjualan dan bagi bank akan lebih gampang melihat track record transaksi,” bebernya.
Mengapa menyasar DTW Uluwatu? Kata dia karena merupakan salah satu barometer pariwisata di Indonesia. Selain digitalisasi pembayaran tiket, transaksi nontunai melalui QRIS BPD Bali juga dapat digunakan dalam pembayaran kecak dan Dana Punia serta pedagang atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Uluwatu.
“kita mendorong disini pelaku usaha UMKM dan ticketing, kecak dan Dana Punia transaksinya menggunakan QRIS. Selain di Uluwatu, setiap saat tim kami turun ke pasar-pasar atau ke UMKM khususnya. Apalagi pembayaran nontunai di masa pandemi ini dijadikan salah satu protokol kesehatan. Sehingga transaksi menggunakan QRIS dapat lebih kencang lagi,” imbuh Sudharma.
Ia mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dan layanan Bank BPD Bali karena BPD Bali adalah bank milik masyarakat Bali. “Dengan memanfaatkan produk BPD Bali maka pendapatan yang kami peroleh akan kembali ke masyarakat. Bahkan kepada UMKM sudah dilakukan edukasi terkait QRIS,” terangnya.
Sudharma menegaskan, QRIS di kehidupan era baru ini memberikan layanan transaksi sehat. “Kita hadir di tempat-tempat wisata di Bali. Pembayaran dengan QRIS ini menjadi modal Indonesia ke depan untuk bertransaksi secara cashless,” katanya.
Ketua Pengelola DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu, Wayan Wijana mengatakan, hari ini mengadakan kegiatan Kecak Tatanan Kehidupan Era Baru Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS BPD Bali di Uluwatu. Kegiatan tersebut muncul dari kondisi saat ini karena terjadi pandemi Covid-19.
“Kita harus bangkit mulai berbenah dan beroperasi dengan berdasarkan standar protokol kesehatan. Itu kata kunci yang pertama. Uluwatu tetap menarik, nyaman untuk dikunjungi dengan produktivitas kita tetap menjalankan protap-protap sesuai aturan yang ada,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dalam kegiatan ini bersinergi dengan Bank BPD Bali yang juga mendukung DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu memberlakukan sistem pembayaran QRIS. “E-ticketing nanti akan kita berlakukan dan saat ini sudah berlaku. Nanti kita juga akan punya gate baru segala sesuatu berkaitan dengan e-ticketing difasilitasi Bank BPD Bali. Begitupun juga, Bank BPD Bali mendukung kita bukan hanya di manajemen tata kelola tetapi juga memfasilitasi QRIS untuk para pedagang, kecak dan Dana Punia,” terang Wijana.
Sinergi dengan Bank BPD Bali akan terus dipertahankan untuk saling mendukung, sehingga DTW Uluwatu tidak tertinggal karena perkembangan zaman. “QRIS sebagai sistem alternatif pembayaran dari pengunjung,” cetusnya.
Kegiatan ini dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster yang secara resmi meluncurkan QRIS di DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati,Wakil Bupati (Wabup) Badung, Drs. I Ketut Suiasa , Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho. “Sejak Juni, Bank Indonesia bersama-sama dengan pemerintah daerah serta perbankan telah melakukan kunjungan ke berbagai tempat di seluruh 9 kota dan kabupaten yang ada di wilayah Bali dalam bentuk rangkaian kegiatan Road To Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru Di Provinsi Bali,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho.
Dipilihnya Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu ini sangat tepat karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan baik domestik dan internasional dengan rata-rata kunjungan sebelum pandemi sebanyak 7.000 wisatawan per harinya. Meskipun sempat ditutup untuk beberapa waktu tapi pihaknya yakin, ke depannya Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu akan tetap menjadi tujuan wisata yang tidak mungkin dilewatkan oleh wisatawan saat berkunjung ke Bali.
“Setau saya belum ada yang mengalahkan sensasi menonton pertunjukkan Tari Kecak sambil menikmati keindahan Sunset di Laut Hindia Selatan dari tebing karang tinggi seperti di Uluwatu ini. Oleh karena itu, penerapan tatanan kehidupan era baru menjadi penting dilakukan di Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu guna menyambut kembali wisatawan yang berlahan mulai berdatangan ke Bali,” katanya. (MBP)