Lestarikan Warisan Leluhur, Desa Adat Sembung Data Tarian dan Tabuh Pengiring
MANGUPURA – baliprawara.com
Masing-masing wilayah di Bali, memiliki tradisi dan budaya berbeda-beda, yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Seperti halnya yang dimiliki Desa Adat Sembung, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, dengan berbagai warisan tradisi yang dimiliki. Namun, generasi saat ini, banyak yang mulai melupakan tradisi warisan leluhur ini.
Agar warisan tradisi yang dimiliki tidak terlupakan dan bisa dilestarikan, saat ini pihak Desa Adat setempat, terus melakukan pendataan sebagai upaya melestarikan tarian sakral yang dimiliki. Seperti halnya Tari Telek, Legong Kuntul, dan tari sakral lainnya termasuk tabuh pengiring sesolahan.
Bendesa Adat Sembung Ida Bagus Made Suwabawa mengatakan, tarian yang sedang didata untuk pelestariannya yakni, Tari Jauk, Legong Kuntul, Legong Keraton, dan Telek, termasuk tabuh pengiring sesolahan. Dikatakan, tarian ini biasanya dibawakan untuk mengiringi Pelawatan Ida Bhatara saat mesolah. “Tarian-tarian ini Kita gali kembali, begitu juga tabuh-tabuh yang mengiringi,” Suwabawa, belum lama ini.
Dia mengungkapkan, pendataan ini dilakukannya karena saat ini, penari Legong Kuntul yang dimiliki, sudah tidak muda lagi. Namun, hingga saat ini belum ada penerusnya atau yang dapat menarikan kembali.
“Dari generasi sebelumnya, bendesa sebelum saya sudah mulai menggali sejarah tersebut. Dulu itu ada ibu-ibu yang menarikan Legong itu sudah tua-tua penarinya,” ungkapnya.
Saat ini lanjut dia, beberapa tarian yang pernah ada di Desa tersebut, saat ini masih dilakukan pendataan saja. Sekaligus untuk membangkitkan dan meneruskan tarian tersebut kepada generasi muda. Sehingga saat Pelawatan Ida Bhatara Mesolah sejumlah tarian tersebut terus bisa dibawakan. “Upaya pelestarian itu yang utama,” ucapnya. (MBP1)