Libur Sekolah, Diperkirakan ada 1,67 Juta Penumpang Melalui Bandara Ngurah Rai

Suasana penumpang di Bandara Ngurah Rai.
MANGUPURA – baliprawara.com
Selama periode libur sekolah, mulai 23 Juni sampai 14 Juli 2025, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang. Dari data yang dimiliki, diperkirakan akan ada sebanyak 1,67 juta penumpang yang melakukan perjalanan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sedangkan untuk jumlah pergerakan pesawat akan ada sebanyak 9.884 penerbangan.
Dari jumlah tersebut, trafik tertinggi di periode libur sekolah tahun ini diperkirakan mencapai 78 ribu penumpang dan 460 pergerakan pesawat dalam sehari pada tanggal 6 Juli 2025. “Peningkatan jumlah penumpang sudah terlihat pada 10 hari terakhir dimana trennya mulai meningkat, menembus 70 ribu hingga 78 ribu penumpang. Jadi selama sebulan ke depan bandara akan lebih padat dari hari normal yang rata-rata dalam sehari melayani 61 ribu penumpang dan 378 penerbangan.” katanya PGS. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Wahyudi, dalam keterangan tertulisnya.
Selain libur sekolah, kata dia, peningkatan jumlah penumpang dan trafik penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai diperkirakan akan berlanjut hingga Agustus. Hal itu karena masih masuk dalam periode summer holiday atau libur musim panas.
Untuk itu, di samping berfokus pada pemenuhan standar operasional, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga akan memberikan pengalaman lebih kepada para penumpang dan pengguna jasa, melalui program thematic event. “Kami ingin menghadirkan keseruan liburan yang hangat dan ceria di bandara. Akan ada aktivitas-aktivitas menarik dan ambience yang berbeda dari biasanya,” terangnya.
Mengantisipasi peningkatan volume penumpang, Bandara Ngurah Rai berfokus pada kesiapan 3 aspek utama operasional bandara, antara lain people, process, serta premises (facility), dan didukung oleh teknologi berupa manajemen operasi berbasis trafik (management operation based on traffic-MOT).
Wahyudi menyampaikan bahwa pihaknya selaku pengelola bandara telah menyiapkan berbagai langkah persiapan untuk menyambut peak season libur sekolah. “Dengan sistem MOT, kami dapat memproyeksikan volume penumpang sampai beberapa hari ke depan, termasuk titik-titik krusial yang berpotensi menimbulkan kepadatan atau antrian panjang. Dari situ kami bisa menyusun mitigasi dan langkah-langkah penanganannya,” kata Wahyudi.
Dia menegaskan bahwa upaya antisipatif dan preventif sangat berpengaruh pada kelancaran operasional. “Melalui pemanfaatan teknologi ini, pola pemenuhan pelayanan berubah dari reaktif menjadi prediktif dan proaktif. sehingga diharapkan kualitas pelayanan di masa-masa peak season ini, dapat terus terjaga, baik itu pelayanan di terminal yang dirasakan langsung oleh penumpang, operasional penerbangan di sisi udara, hingga pelayanan transportasi di area sisi darat,” jelasnya.
“Selama musim-musim padat penumpang seperti liburan sekolah ini, kami juga akan optimalkan pusat kendali operasional (airport operation control center-AOCC). Di AOCC, selain tim dari Angkasa Pura Indonesia, juga ada perwakilan dari stakeholder terkait, antara lain Airnav, Imigrasi, Bea & Cukai, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan, BMKG, dan groundhandling. Selain memperkuat proses integrasi pelayanan antar instansi, jalur komunikasi serta koordinasi juga lebih efektif dan efisien,” tambahnya.
Melalui penerapan strategi operasional, optimalisasi koordinasi lintas instansi serta holiday activities, diharapkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat mendukung peningkatan pariwisata Bali dengan memberikan pengalaman perjalanan yang berkesan dan menyenangkan. (MBP)