Lima Tahun Terakhir IDADX Catat 32.296 Laporan Phishing, Mayoritas Sasar Lembaga Keuangan

 Lima Tahun Terakhir IDADX Catat 32.296 Laporan Phishing, Mayoritas Sasar Lembaga Keuangan

MANGUPURA – baliprawara.com

Phishing atau kejahatan siber, begitu marak dewasa ini. Dengan perkembangan digital yang begitu pesat, angka kejahatan siber ini, juga terus meningkat.

Bahkan, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) melaporkan, per 21 Maret 2022, terdapat sebanyak 32.296 laporan phishing, domain .id. Data kejahatan siber ini, dikumpulkan dari berbagai sumber selain anggota IDADX.

Phising adalah kejahatan siber yakni usaha untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan di internet. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening).

Menurut Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Yudho Giri Sucahyo, data phishing ini, dikumpulkan dari beberapa sumber, tidak hanya dari anggota IDADX, namun ada juga  laporan dari masyarakat, dan Netcraft. Selain itu, data juga dikumpulkan dari Anti-Phishing Working Group (APWG). “IDADX, sudah menjadi anggota APWG, sejak tahun lalu,” kata Yudho, saat memberikan  keterangan pers, di The Stone,  Legian, Bali, Jumat 25 Maret 2022.

 

Untuk diketahui, IDADX ini dikelola oleh PANDI yang didirikan pada Agustus tahun lalu. IDADX adalah sebuah inisiasi untuk meningkatkan keamanan siber nasional dengan memfasilitasi respons global terhadap kejahatan internet di sektor pemerintah, penegakan hukum, industri, dan komunitas internet. “IDADX memiliki keanggotaan yang terdiri atas para registrar PANDI. Namun, tidak menutup kemungkinan keanggotaannya terbuka bagi lembaga/organisasi lain,” katanya.

See also  Kawasan The Nusa Dua Siap Sambut 24 Event Selama 2021

Pada kesempatan sama, Deputi Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi, dan Teknik PANDI, Muhammad Fauzi, memaparkan, terkait kegiatan IDADX ini, PANDI juga ingin menegaskan komitmennya untuk memberikan laporan rutin kepada publik pada tiap kuartal (tiga bulanan). Sehingga dengan harapan, masyarakat dapat memantau dan mengetahui bagaimana perkembangan phishing dan dampaknya bagi masyarakat.

Dari data yang dimilikinya, pada kuartal I tahun ini, laporan terkait Phising, tercatat ada sebanyak 3.180 laporan. Yang mana kata dia, sektor bisnis lembaga/layanan keuangan menjadi sasaran paling banyak. “Dengan adanya Indonesia Anti-Phishing Data Exchange ini, kami berharap nama domain .id semakin dapat dipercaya oleh masyarakat,” harapnya.

Kegiatan jumpa pers ini, turut dihadiri Deputi Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi dan Teknik PANDI, Azhar Hasyim, Wakil Ketua Bidang Keuangan, Keorganisasian dan Keanggotaan, Helni Mutiarsih Jumhur, Dewan Pengawas, Merza Fachys, Dewan Pengawas, AM Natsir Amal, Ketua Dewan Pengawas; dan Isnawan, Wakil Ketua Bidang Pengembangan, Riset Terapan, Inovasi, dan Teknik. 

Pada hari yang sama, pafa Jumat siang, telah dilakukan CEO Meeting, yang merupakan acara tahunan dari PANDI. Pada acara  tersebut, juga disampaikan capaian-capaian kinerja di tahun sebelumnya, serta mengupdate terkait rencana tahun 2022 ini. (MBP)

 

redaksi

Related post