Lindungi Warisan Adiluhung Leluhur, Gubernur Koster Luncurkan Keyboard Aksara Bali

 Lindungi Warisan Adiluhung Leluhur, Gubernur Koster Luncurkan Keyboard Aksara Bali

DENPASAR – baliprawara.com

Gubernur Bali, Wayan Koster, secara resmi meluncurkan Papan Ketik (Keyboard) Aksara Bali, Sabtu 11 September 2021 di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar. Ini pertama kali dalam sejarah dan pertama kali di Indonesia, Aksara Bali, sebagai salah satu aksara asli nusantara ini, ditransformasikan ke dalam bentuk digital dengan menggunakan media berupa Papan Ketik (Keyboard) Aksara Bali.

Keyboard Aksara Bali yang merupakan ide kreatif dan original Gubernur Bali, Wayan Koster, dikembangkan oleh Tim Peneliti dari Program Studi Informatika, Fakultas MIPA Universitas Udayana. Yakni Cokorda Rai Adi Pramartha, IB Ary Indra Iswara, I Putu Gede Hendra Suputra, dan IB Gede Dwidasmara. 

 

Peluncuran Keyboard Aksara Bali dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring), diikuti oleh 45 siswa SD, SMP, SMA/SMK, SLB Kabupaten/Kota Se-Bali, dan 4 orang perwakilan mahasiswa dari Universitas Udayana, Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Denpasar. Acara peluncuran dilaksanakan pada Hari Suci Tumpek Landep, karena merupakan hari upacara untuk menajamkan pikiran secara niskala.

Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menegaskan ide atau gagasan mengembangkan Keyboard Aksara Bali ini, merupakan kelanjutan pelaksanaan kebijakan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Adapun tujuannya adalah untuk melindungi keberadaan Aksara Bali sebagai warisan adiluhung dari Leluhur Bali yang diawali dengan menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 Tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali serta Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020.

See also  Diperpa Badung Panen Bawang Merah di Subak Munggu

 

Lebih lanjut, Gubernur Bali menegaskan bahwa, Keyboard Aksara Bali merupakan perpaduan antara kearifan lokal Bali dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologı digital dalam era globalisasi dunia saat ini. Perkembangan teknologıi digital yang mengglobal tidak boleh mematikan/menenggelamkan kebudayaan dan kearifan lokal Bali yang sangat kaya dan unik seperti Aksara Bali. Melainkan justru dapat dımanfaatkan sebagaı sarana untuk melestarikan Aksara Bali melalui teknologi digital yang dıgemarı oleh para generasi muda milenial guna memajukan kebudayaan dan kearifan lokal Bali. (MBP)

 

redaksi

Related post