Lomba Tapel Ogoh-ogoh Mangucita, Ajang Lahirnya Generasi Kreator Muda
Peserta lomba menyelesaikan pembuatan tapel ogoh-ogoh, saat mengikuti lomba tapel Ogoh-ogoh Mangucita. (ist)
MANGUPURA – baliprawara.com
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Mangupura, Bank BPD Bali bekerja sama dengan Komunitas Jemari, menggelar Lomba Tapel Ogoh-ogoh Mangucita di Lapangan Puspem Badung, Sabtu 22– Minggu 23 November 2025. Berbeda dari lomba ogoh-ogoh pada umumnya, kegiatan ini menantang para peserta untuk membuat tapel (wajah ogoh-ogoh) langsung di lokasi perlombaan.
Konsep on the spot ini dihadirkan untuk menumbuhkan semangat kreatif para undagi dan memperkenalkan proses pembuatan ogoh-ogoh secara autentik kepada generasi muda.
Pendiri Komunitas Jemari, I Gusti Agung Andra Sanjaya, menuturkan bahwa lomba ini dirancang sebagai media edukasi bagi seniman muda di Bali agar memahami tahapan pembuatan tapel, mulai dari pengolahan bahan, pembentukan, hingga pewarnaan. “Kami ingin peserta benar-benar merasakan proses kreatifnya, karena dari situ akan lahir pengalaman dan ide baru,” ujarnya pada Sabtu 22 November 2025.
Agung Andra menambahkan, selama dua hari lomba ini dibagi menjadi dua tahap. Hari pertama difokuskan pada pembuatan pola dan konstruksi tapel dengan teknik clay, sementara hari kedua untuk tahap pewarnaan dan penataan karya (display).
“Melalui lomba ini, kami ingin anak muda Bali berani bereksperimen di bidang seni tradisional, bukan hanya sibuk di dunia digital,” tambahnya.
Tahun ini, lomba diikuti 25 peserta pilihan dari seluruh Bali. Meski pendaftaran hanya dibuka dua hari, panitia menerima hingga 157 pendaftar, yang kemudian diseleksi berdasarkan pengalaman dan karya mereka di dunia ogoh-ogoh.
“Tujuan kami sederhana: memperlihatkan proses di balik karya seni tapel dan membuka ruang bagi munculnya kreator muda berbakat,” jelas Agung Andra.
Dalam pelaksanaannya, peserta diberi waktu tujuh jam pada hari pertama untuk membentuk tapel, serta lima jam pada hari kedua untuk proses pengecatan dan penyempurnaan. Penilaian dilakukan oleh tiga juri yakni Arif Lelonk, Arif Miniatur Ogoh-ogoh, dan Pasek Asta, dengan mempertimbangkan proses serta hasil akhir. Pemenang akan diumumkan pada hari kedua, dengan total hadiah mencapai Rp 8,1 juta, dan piala dan piagam penghargaan.
Melalui Lomba Tapel Ogoh-ogoh Mangucita, semangat pelestarian budaya Bali tidak hanya dipertahankan, tetapi juga diperbaharui dengan energi dan imajinasi generasi muda yang siap membawa tradisi ke masa depan. (MBP/a)