Maha Rupa Batukaru Suguhkan “Legacy’ di Baturan Art Space
GIANYAR – baliprawara.com
Setelah tampil di Hotel Santrian, Sanur, Denpasar, kini Komunitas Maha Rupa Batukaru (MRB) Tabanan menyuguhkan puluhan karya senirupa di Baturan Art Space, Batuan, Sukawati, Gianyar, 24 Agustus hingga 8 September mendatang.
Ajang unjuk karya seni bertajuk “Legacy” tersebut diikuti 32 orang dari 50 orang anggota komunitas MRB, dibuka Bendesa Adat Batuan.
Ketua Komunitas MRB Tabanan, I Nyoman Wijaya menyampaikan, tema “Legacy” diambil dalam pameran kali ini, karena Tabanan juga memiliki warisan seni budaya adiluhung, kendati dikenal sebagai daerah agraris. Sebagai sebuah komunitas yang berbasis kedaerahan, MRB sebagai pewaris seni dan budaya para pendahulu, memiliki kewajiban moral untuk selalu menjaga dan mengembangkannya lewat karya senirupa.
Sejarah mencatat, banyak tokoh seni lahir di Tabanan. Banyak karya seni yang tercipta dan lahir dari orang-orang yang lahir dan tumbuh di daerah Tabanan, seperti I Ketut Mario, tokoh seni tari Bali yang sudah mendunia namanya. Ada Nyoman Nuarta, pematung ternama di Indonesia, ada Putu Wijaya, sastrawan ternama Indonesia. Di bidang senilukis, ada Made Wianta yang namanya telah mendunia, ada Putu Sutawijaya, Made Sumadiyasa dan sebagainya.
“Kami berharap akan lahir lagi seniman-seniman hebat pada generasi saat ini dan di masa mendatang. Lewat wadah Komunitas Maha Rupa Batukaru ini, kami ingin warisan semangat berkarya dari pendahulu akan selalu jadi sumber inspirasi untuk selalu berkarya, atau menciptakan karya- karya baru, ” ujar I Nyoman Wijaya, didampingi pengurus MRB, I Wayan Susana, I Made Kenak Dwi Adnyana dan Wayan Naya Swantha.
Sementara itu, dalam pameran kali ini, material yang digunakan para seniman untuk menuangkan ide kreatifnya, selain kanvas juga mix media, seperti dilakukan oleh perupa Putu Adi Suweca, Made Wahyu Senayadi dan Wayan Naya S. (MBP)