Mahasiswa KKN PPM Unwar di Desa Petang Lakukan Pendampingan Petani Pisang dan Kakao

 Mahasiswa KKN PPM Unwar di Desa Petang Lakukan Pendampingan Petani Pisang dan Kakao

MANGUPURA – baliprawara.com

Para mahasiswa melakukan pendampingan terkait dengan pengembangan UMKM di Desa Petang di bidang pertanian, khususnya tanaman Coklat dan Pisang, yang menjadi andalan Desa Petang dalam menunjang perekonomian masyarakat setempat. Diharapkan nantinya, setelah pendampingan akan ada peningkatan hasil dan tercegahnya penyakit maupun hama yang mengancam tanaman pisang dan kakao atau coklat di Desa Petang. 

Program ini telah sesuai dan relevan dengan program pemetaan potensi dan sumber daya yang ada di Desa petang, yang meliputu sumber daya pertanian berupa Pisang dan Coklat. KKN PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) ini, bertujuan untuk memberikan pendampingan terkait dengan dampak dari Pandemi Covid 19, yang berpengaruh terhadap aspek kehidupan dibidang ekonomi dan sosial budaya. 

Desa Petang yang berlokasi di Kabupaten Badung, yang mengandalkan sektor Pariwisata, sangat berdampak besar dalam pembangunan Desa.  Pandemi Covid-19 memunculkan beberapa dampak baik negatif maupun positif, namun yang paling terasa adalah dampak negatif. Sehingga, untuk menahan dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap perekonomian, Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sampai pada pemerintahan Desa telah dan akan terus melakukan langkah-langkah untuk menjaga dan memulihkan kondisi kesehatan, sosial ekonomi masyarakat, dan dunia usaha terutama UMKM. 

Ketua BPD dari Desa petang yang dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Dwi Caya Kusuma dalam penutupan KKN PPM 2022 Universitas warmadewa mengatakan bahwa, selama ini yang menjadi andalan Petani Desa Petang adalah hasil kebun Pisang dan Kakao atau Coklat. “Namun banyak kendala yang dihadapi berupa penyakit dan Virus yang melanda tanaman tersebut. Sehingga Pihak Universitas warmadewa dimohon untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penyakit atau virus yang melanda tanaman tersebut. Dengan harapan kedepan, hasil panen yang didapat dari petani lebih maksimal,” ungkapnya. (MBP)

See also  BEM FKP Unud dan BRIN gelar Pelatihan Monitoring Manggrove amenggunakan Google Earth Engine

redaksi

Related post