Malam Pangerupukan, Banjar Taman Griya Jimbaran Akan Gelar Tradisi Magegobog

 Malam Pangerupukan, Banjar Taman Griya Jimbaran Akan Gelar Tradisi Magegobog

Suasana gladi bersih tradisi Magegobog oleh STT Manik Giri, Banjar Taman Griyq, Jimbaran.

MANGUPURA – baliprawara.com

Pada malam pangerupukan sehari sebelum hari raya Nyepi Caka 1944, Rabu 2 Maret 2022, Masyarakat Jimbaran, akan menggelar tradisi Magegobog. Bertempat di perempatan banjar Taman Griya Jimbaran, tradisi turun-temurun ini, diinisiasi oleh Sekaa Teruna Manik Giri Banjar Taman Griya.

Menurut Bendesa Adat Jimbaran I Gusti Made Rai Dirga, Ngerupuk maupun Magegobog, sebenarnya merupakan hal serupa. Namun secara istilah, masyarakat Jimbaran cenderung mengenal Ngerupuk dalam arti menyeruduk. Sementara Magegobog memiliki arti menyuarakan bunyi-bunyian. Yang secara tradisional, sarana dan prasarananya berupa Kekepuak, Tek Tekan, serta bunyi-bunyian lain seperti Drengdengan. Selain itu, ada juga Obor, Prakpak, serta Kesuna Mesui Jangu. “Sarana dan prasarana itu digunakan dengan maksud menetralisir,” katanya Selasa 1 Maret 2022.

 

Ketua Sekaa Teruna Manik Giri Banjar Taman Griya AA Bagus Galang Sutan Deresto mengatakan, latihan untuk kegiatan Magegobog Padu Telu ini, sudah dilaksanakan sejak awal tahun 2022. Saat ini, persiapan kata dia sudah sangat matang. Dalam Magegobog Padu Telu ini kata dia, juga akan diiringi pengarakan ogoh-ogoh sederhana yang disesuaikan dengan tema diangkat. “Secara kesiapan sarana dan prasarana dibutuhkan, kami sekaa teruna juga telah bergotong-royong bersama krama adat. Seperti pembuatan Kul-kul, Obor, Kekepuak, dan Prakpak,” ucapnya. 

Magegobog Padu Telu, sambung dia, akan dilaksanakan setelah prosesi Mecaru di Banjar Taman Griya usai, yakni sekitar pukul 17.30 Wita. Setelah berkumpul dan terbagi menjadi tiga kelompok, dengan menyuarakan bunyi-bunyian, para pemuda bekeliling di wewidangan banjar.  (MBP)

See also  Pulau Peninsula The Nusa Dua, Jadi Venue Event RTG untuk ke-8 Kalinya

 

redaksi

Related post