Mangrove, Garda Terdepan Cegah Bencana

 Mangrove, Garda Terdepan Cegah Bencana

DENPASAR – baliprawara.com

Mendukung upaya pelestarian lingkungan pesisir dan
memperkuat sinergi antar lembaga, Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH menyelenggarakan kegiatan penanaman mangrove bersama Kejaksaan Agung, Kementerian Kehutanan, dan PT PLN Indonesia di Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu 26 April 2025.

Kegiatan tersebut diisi pemaparan materi succes story oleh Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Segara Guna Batu Lumbang — Kelompok Nelayan binaan PT PLN Indonesia Power, penyerahan bibit mangrove kepada pegiat mangrove, NGO dan youth movement, serta tracking mangrove disertai penjelasan keberadaan mangrove di Tahura Ngurah Rai oleh Budi dari BPDAS Unda Anyar. Menarik, kegiatan ini juga diisi dengan susur mangrove menggunakan boat di Ekowisata Mangrove Batu Lumbang.

Ketua Pembina Tunas Muda Adhyaksa Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H.,LLM didampingi Ketua Penyelenggara Adhyaksa International Run 2025, Dr. Hari Wibowo menyampaikan, kegiatan penanaman mangrove ini serangkaian event Adhyaksa International Run 2025 di Nusa Dua, Minggu (27/4). Kegiatan ini mengambil tema “Better Air for the Future” yang memiliki pesan moral yang mendalam, yakni udara bersih untuk masa depan. Karena itu perlu diadakan upaya nyata untuk menjaga kualitas udara dan lingkungan. Dengan menghirup udara segar, pikiran dan badan akan menjadi sehat.

Kegiatan penanaman mangrove yang melibatkan berbagai instansi ini mencerminkan kesadaran kolektif dan tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan pesisir.

Penanaman mangrove dipilih, karena mangrove memiliki multi peran. Selain menjaga abrasi pantai, mangrove juga memiliki potensi pangan. Karena itu mangrove mesti dijaga kelestariannya. Jika mangrove dirusak, tentu akan berbahaya bagi kelangsungan ekosistem. “Jadi, mangrove, garda terdepan mencegah bencana,” ujarnya.

Dikatakan, Indonesia memiliki areal mangrove terluas di dunia mencapai 3,4 juta hektar. Ini menjadi elemen penting sebagai mitigasi perubahan iklim. Karena itu penanaman mangrove tidak sekadar seremoni. Tetapi setelah ditanam mesti dipelihara dengan baik, kemudian dijaga dan dilestarikan. Keberadaan mangrove diharapkan dapat menciptakan ruang hidup lebih layak bagi generasi muda mendatang.

See also  Crosser Astra Honda, Delvintor Alfarizi Siap Taklukan Tantangan di MXGP Belgia

Karena itu pihaknya memberi apresiasi tinggi kepada semua pihak yang berkontribusi dalam kegiatan ini. Apa yang ditanam hari ini diharapkan membawa perubahan besar bagi masa depan yang lestari.

Edi Nugroho, Direktur Pengelolaan Ekosistem Gambut KLH menyampaikan mangrove memiliki fungsi strategis dalam mencegah abrasi pantai dan bermanfaat bagi masyarakat pesisir. Berbicara mangrove, ada tiga ekosistem di dalamnya yaitu mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Keberadaan terumbu karang penting bagi bertumbuhnya mangrove. Dalam penyerapan emisi karbon, mangrove memiliki kemampuan dua sampai empat kali lipat dari tumbuhan yang lain. Selain menghasilkan udara bersih, buah mangrove bisa dimanfaatkan untuk berbagai olahan makanan seperti teh, sirup, dan camilan stik mangrove. (MBP2)

 

Redaksi

Related post