Masih dalam Proses Desain, Konservasi Pantai Nusa Dua Segera Akan Digarap

 Masih dalam Proses Desain, Konservasi Pantai Nusa Dua Segera Akan Digarap

Kondisi abrasi di pantai selagan Nusa Dua.

MANGUPURA – baliprawara.com

Terkait abrasi yang menggerus geobag proteksi Pantai Nusa Dua, penataan akan segera dilakukan untuk mengembalikan kondisi pantai. Bahkan rencana pelaksanaan fisiknya rencananya akan dipercepat, dan sudah mulai dilakukan pada tahun depan. 

Menurut Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida Made Denny Setya Wijaya, saat ini proyek konservasi Pantai Nusa Dua, masih dalam proses desain yang ditarget rampung akhir tahun ini. Dikatakan, untuk rencana itu, pihaknya juga sudah beberapa kali melakukan komunikasi dan sosialisasi beberapa bersama dengan pihak ITDC selaku pengelola kawasan Nusa Dua

Komunikasi dan sosialisasi ini lanjut dia, merupakan tahap awal supaya pekerjaan yang dilakukan nanti benar-benar bisa sesuai harapan. “Mudah-mudahan sampai dengan tahun ini bisa diselesaikan desainnya, sehingga bisa dilanjutkan ke proses selanjutnya. Mulai dari tender ataupun yang lain-lain,” kata Denny, Senin 23 Agustus 2021. 

 

Terkait pengerjaan nanti, hal yang rencananya dilakukan di Pantai Nusa Dua, kemungkinan berupa revetment atau pengisian pasir. Namun hal tersebut masih sedang dikaji. Lanjut dia, untuk penataan kemungkinan sifatnya lebih permanen. “Kalau hanya pembenahan geobag sepertinya tidak. Kemungkinan kami akan lakukan penyempurnaan supaya lebih permanen. Sementara kalau geobag, itu bisa dibilang sifatnya semi permanen,” terangnya. 

Bila dilihat secara program, sebenarnya penataan ini akan dilakukan di akhir 2023 atau awal 2024 mendatang. Yang mana rencana ini merupakan pelaksanaan fisik dari program konservasi bantuan Japan International Cooperation Agency (JICA) tersebut. Namun ini akan dipercepat semuanya. “Mudah-mudahan saja bisa, misalnya di tahun 2022,” tambahnya. 

See also  Puskesmas Tabanan 2 Direncanakan Direhab pada 2025

Lebih lanjut jika nanti dibutuhkan penambahan pasir, maka akan mempergunakan pasir stockpile di Pantai Mertasari. Kalau kurang, maka tentu harus dipikirkan alternatif sumber pasir lainnya.

 

Selain pada sekitar 400 meter bentang Pantai Nusa Dua, Denny menyebut bahwa program konservasi rencananya juga akan menyentuh area Pantai Tanjung Benoa, dengan bentang panjang tidak lebih dari 1 km. Saat ini hal tersebut juga masih dalam proses desain. Gambaran awal yang akan dilakukan, yakni berupa revetment serta penambahan groin.“Tapi itu baru kemungkinan. Karena saat ini kami masih melakukan studi terlebih dahulu,” ujarnya.

Terpisah sebelumnya, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta membenarkan bahwa pihak terkait sudah mulai melangkah kaitan penanganan khususnya terhadap persoalan abrasi di Pantai Nusa Dua. Termasuk melalui rapat koordinasi via Zoom Meeting bersama-sama Konsultan Nippon-Koei., Co. Ltd & Associates, pada Rabu (18/8) lalu. “Sesuai surat dari The Nusa Dua – ITDC tertanggal 12 Agustus 2021 lalu, yang dibahas itu adalah perihal alternatif desain penataan pantai,” ucapnya. (MBP)

 

redaksi

Related post