Mataram Dilanda Banjir Besar

 Mataram Dilanda Banjir Besar

MATARAM – baliprawara.com

Banjir besar melanda Kota Mataram pada Minggu, 6 Juli 2025, setelah hujan deras mengguyur sejak pukul 02.00 WITA dini hari hingga Minggu sore.
Prof. IB Raka Suardana, dosen Undiknas Denpasar yang kebetulan berada di Mataram menyampaikan hal itu kepada baliprawara.com Minggu (6/7) malam.

“Informasi yang diperoleh menyebutkan, curah hujan yang mencapai 210 mm dalam 24 jam menyebabkan meluapnya beberapa sungai besar seperti Sungai Jangkuk, Sungai Ancar, dan Kali Sugut. Debit air yang tidak tertampung meluap ke jalan dan permukiman warga,” ujar guru besar Undiknas Denpasar asal Mataram tersebut.

Dikatakan, kawasan terparah berada di Kecamatan Ampenan, Cakranegara, Sandubaya, dan sebagian Mataram Utara.
Ketinggian banjir bervariasi antara 60 cm hingga 1,8 meter dan menyebabkan lebih dari 4.500 rumah terendam.
Sekitar 5.200 warga mengungsi ke lokasi pengungsian darurat yang disiapkan di sekolah dan kantor kelurahan.
Informaai terakhir yang diperoleh, BPBD Kota Mataram melaporkan bahwa 9 kelurahan mengalami kerusakan berat dengan akses jalan yang sempat lumpuh total.
Pasar Kebon Roek, Pasar Mandalika, dan pusat pertokoan Cakranegara tutup akibat banjir dan kerusakan fasilitas.
Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid tetap beroperasi terbatas namun akses jalan menuju bandara sempat terhambat. Sekitar 470 unit kendaraan rusak terendam air, dan lebih dari 180 hektare lahan pertanian di wilayah pinggiran kota seperti Rembiga dan Pagesangan turut terdampak.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB mencatat bahwa kerugian ekonomi akibat banjir ini ditaksir mencapai Rp68,5 miliar. Angka tersebut mencakup kerusakan properti RT, penurunan pendapatan pelaku UMKM, terganggunya distribusi logistik barang pokok, serta terhambatnya aktivitas perdagangan dan jasa. Hotel dan restoran di kawasan wisata Senggigi juga mengalami penurunan okupansi hingga 70 persen. Pemkot Mataram telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 10 hari, dan mengerahkan 1.200 personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan untuk evakuasi, penyaluran logistik, serta normalisasi wilayah terdampak. (MBP2)

See also  Korban Meninggal Dunia Bertambah Menjadi 23 Orang Akibat Banjir Bandang di Flores Timur

Redaksi

Related post