Melaju Zig-zag, Sopir Bus Maut Sempat Banting Stir Berusaha Hentikan Laju

 Melaju Zig-zag, Sopir Bus Maut Sempat Banting Stir Berusaha Hentikan Laju

Sopir Bus Maut di Baturiti, digiring pihak Polres Tabanan.

TABANAN – baliprawara.com

Terkait kecelakaan beruntun di jalur Denpasar-Singaraja, banjar Pacung, Baturiti, Tabanan, Sabtu 18 Juni 2022, Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, mengatakan, sebelum kejadian, salah seorang siswa yang ikut dalam rombongan bus, sempat mencium bau terbakar saat bus melewati Pasar Baturiti. Setelah itu, kendaraan tiba-tiba Bus lepas kendali dan melaju zig-zag dan menabrak sejumlah kendaraan. 

Bus pariwisata yang mengangkut 45 orang siswa dan guru salah satu SMP di Surabaya ini, sebelumnya berangkat dari Surabaya ke Bali melewati jalur Utara. Bahkan, rombongan sempat ke obyek wisata Ulundanu Beratan, sebelum selanjutnya berencana menuju obyek wisata di kabupaten Gianyar. Namun karena mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas), rombongan akhirnya kembali ke penginapan di Denpasar, dan kini sudah pulang kembali ke Surabaya pada Senin pagi. 

Lebih lanjut kata dia, pihak PO bus dan pabrikan juga dipanggil untuk memastikan standar kelayakan bus. Dimana bus naas tersebut diketahui keluaran tahun 2014 dan sudah beroperasi di jalan selama 5 tahun. “Pihak manajemen akan kita periksa juga bagaimana maintenance, teknis, termasuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan kapan terakhir KIR,” ucapnya.

 

Pihak perusahaan juga rencananya akan bertemu dengan para korban, terkait dengan pertanggungjawaban atas kejadian ini. Dimana kerugian dari lakalantas ini, oleh pihak kepolisian ditafsirkan mencapai Rp 300 juta.

Sementara itu, sopir bus AS, saat ditemui awak media menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh korban, terutama keluarga korban meninggal dunia. Karena menurutnya, kejadian ini tidak disengaja. Saat kejadian, pihaknya juga mengaku sempat panik saat mengetahui rem bus blong. Saat itu, dirinya sudah berupaya menurunkan transmisi agar laju kendaraan lebih melambat. Termasuk berjalan secara zig-zag untuk berusaha bagaimana cara bus bisa berhenti, karena jika banting stir ke kiri korban kemungkinan lebih banyak.

See also  Astra Motor Bali Buka Pendaftaran Karya Ilmiah AHM Best Student 2020 Dengan Konsep Baru

“Saya sudah berusaha sebisa mungkin menghentikan laju kendaraan, di depan saya ada mobil itu saya tabrak, setelah itu terus berusaha lagi bagaimana cara agar kendaraan bisa berhenti , keburu ada jalan turunan. Tidak mungkin saya banting setir ke kanan karena kondisi jalan sangat ramai, meski demikian saya minta maaf, saya tidak ada unsur sengaja,” katanya.

Dugaan sementara penyebab tabrakan beruntun ini, masih akan dipastikan lagi dengan meminta keterangan ahli dari pabrikan bus itu sendiri serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Pemeriksaan para saksi-saksi juga masih akan dilakukan. Sejauh ini keterangan baru dikumpulkan dari tujuh orang saksi termasuk tersangka. (MBP1)

 

redaksi

Related post