Melalui PHI, Generasi Masa Kini Diharapkan Tak Lupa Perjuangan Perempuan Indonesia Masa lalu

 Melalui PHI, Generasi Masa Kini Diharapkan Tak Lupa Perjuangan Perempuan Indonesia Masa lalu

BANGLI – baliprawara.com

Pandemi Covid-19, memperlihatkan bahwa perempuan mendapat beban lebih berat, seperti hasil survei yang dilakukan oleh UN Women bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta. Tak hanya itu, pandemi Covid-19 juga telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan dan ketidaksetaraan gender serta dapat mengancam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 

Namun di samping itu, ternyata perempuanlah yang mengambil peran pertama bergerak menanggapi bencana Covid-19 ini sebagai penggerak sosial dengan membuat gerakan gotong-royong membangun kesadaran bersama untuk penyediaan makanan, dan alat pelindung diri (masker). Perempuan bergerak mengatasi kondisi ekonomi diantaranya dengan memproduksi kebutuhan yang meningkat pada saat pandemi, seperti masker, desinfektan dan alat pelindung yang melibatkan banyak orang. 

“Perempuan juga mengambil peran penting dalam memerangi Covid-19 dengan menjadi tenaga kesehatan, ilmuwan/peneliti, dan dapat diandalkan untuk mencegah penyebaran Covid-19, yakni melalui keluarga,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, disela Peringatan Hari Ibu (PHI) ke- 94 Tahun 2022 di Kabupaten Bangli yang dilaksanakan di Museum Gunung Api Batur, pada Rabu 21 Desember 2022.

Lebih lanjut dikatakan, sejak Kongres Perempuan Pertama di tahun 1928, yang menjadi tonggak perjuangan perempuan Indonesia, perempuan Indonesia sudah sangat berperan dalam derap pembangunan di Indonesia. Dari perspektif kesetaraan gender pun, perbedaan peran perempuan dan laki-laki di Indonesia bisa dianggap secara umum terlihat tidak terlalu tampak perbedaan yang sangat ekstrem, meskipun masih ditemui isu gender di berbagai bidang pembangunan.

See also  Visiting Professor di Primakara University, 12 Profesor dari Korsel Memberikan Workshop Tentang Startup dan Kewirausahaan

Melalui PHI ke-94 Tahun 2022 ini, diharapkan perempuan-perempuan Indonesia, di generasi masa kini dalam segala aktivitasnya, tidak melupakan perjuangan perempuan Indonesia di masa yang lalu. “Khususnya  perempuan generasi millennial, ayo masa ini adalah milik kalian!  Mari warnai PHI dengan peran dan karya nyata bagi Indonesia tercinta,” Tegasnya.

Sebagai penutup dari  rangkaian acara Peringatan Hari Ibu ke 94 di Kabupaten Bangli, tim Penggerak PKK Kabupaten Bangli juga melaksanakan sosialisasi Pembentukan Karakter bagi kader PKK se Kabupaten Bangli, sekaligus pelatihan Public Speaking dengan menghadirkan Santi Sastra seorang Publik Speaking terkenal di Bali, sebagai narasumber. 

Turut hadir pada kegiatan ini, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra,  Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, Wakil Ketua DPRD I Komang Carles dan I Nyoman Budiada, Forkompinda Kabupaten Bangli, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta, Ketua GOW Kabupaten Bangli Ny. Suciati Diar, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bangli Ny. Suardini Giri Putra, Ketua Gatriwara Kabupaten Bangli Ny. Ayu Sukma Suastika, Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Bangli, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan,Lurah dan Desa Se Kabupaten Bangli serta undangan lainnya. (MBP)

 

redaksi

Related post