Memeriahkan HUT ke-77 RI, Digelar Lomba Menghafal Mantra Tri Sandya dan Menulis Aksara Bali

 Memeriahkan HUT ke-77 RI, Digelar Lomba Menghafal Mantra Tri Sandya dan Menulis Aksara Bali

JEMBRANA – baliprawara.com

Bertepatan dengan HUT ke-64 Provinsi Bali dan sekaligus untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, digelar Lomba Puja Tri Sandya dan Nyurat Aksara Bali, Jumat 14 Agustus 2022. Dengan tema “Meningkatkan Sradha dan Bhakti melalui Kearifan Lokal”, kegiatan ini diikuti sebanyak 73 siswa SD Negeri 4 Manistutu, yang dilaksanakan di Jembrana, Bali, Minggu 14 Agustus 2022.

Lomba menghafal mantra doa agama Hindu yakni Tri Sandya dan menulis surat dengan aksara Bali ini, digelar oleh mahasiswa KKN Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, untuk memberikan pendidikan dan sebagai upaya pelestarian budaya Bali di tengah era digitalisasi. “Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari kami mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa selama menjalankan kuliah kerja nyata di desa ini, untuk memberikan pendidikan agama Hindu dan budaya Bali kepada siswa SD supaya tidak punah ditelan zaman,” kata Ketua Panitia Pelaksana I Made Suyasa Budi Raharja, Minggu 14 Agustus 2022.

Ia menjelaskan, saat ini di era digital, banyak siswa SD terlalu fokus pada permainan game di ponsel sehingga perlahan melupakan mantra doa dan penulisan aksara Bali. Diharapkan melalui kegiatan ini bisa menarik minat anak-anak untuk mempelajari atau memperdalam mantra doa agama Hindu dan penulisan aksara Bali yang dilakukan secara konvensional dengan membaca buku maupun menggunakan bantuan aplikasi di ponsel.

 

Kepala Sekolah SD Negeri 4 Manistutu I Ketut Nandra mengapresiasi kegiatan Lomba Puja Tri Sandya dan Nyurat Aksara Bali. “kami berterimakasih kepada mahasiswa KKN Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa sehingga siswa kami memiliki bekal dan pengetahuan mengenai agama dan budaya Bali,” katanya.

Ia menambahkan mantra doa dalam agama Hindu dan penulisan aksara Bali merupakan warisan leluhur yang wajib dipelajari. Menurutnya seiring perkembangan teknologi, para siswa lebih cepat mencerna berbagai aplikasi permainan pada ponsel maka dari itu pihaknya pelan-pelan mengarahkan para siswa untuk mengakses aplikasi edukasi seperti mempelajari mantra doa dalam agama Hindu, bahasa Bali dan aksara Bali yang banyak terdapat di google.

Salah satu siswa kelas VI SD Negeri 4 Manistutu Ni Kadek Putri Pratiwi yang menjadi peserta lomba penulisan aksara Bali mengaku senang mengikuti perlombaan sehingga berhasil meraih juara satu. “Perlombaan ini sangat bagus sehingga saya tahu mengenai teknik penulisan aksara Bali yang baik dan benar,” katanya.

Ia menjelaskan sehari-hari lebih memilih belajar membaca buku dan menulis aksara Bali ketimbang bermain game di ponsel karena lebih mengedukasi untuk menambah ilmu pengetahuan. (MBP)

 

redaksi

Related post