Menteri PPPA Bintang Puspayoga : Isu Perempuan Dapat Diselesaikan dengan Kolaborasi
DENPASAR – baliprawara.com
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau yang dikenal dengan Bintang Puspayoga, menyampaikan keseriusannya terhadap penanganan masalah perempuan dan anak-anak. “Dalam banyak kasus ketika turun ke daerah-daerah di Nusantara, permasalahan perempuan dan anak dapat diselesaikan melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder,” tegas Menteri PPPA Bintang Puspayoga saat menjadi narasumber dalam Seminar Perempuan Kebangsaan pada Selasa 28 Mei 2024, di Wantilan Bung Karno Mahasabha, Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Pasraman Satyam Eva Jayate (Rumah KAKEK).
Seminar yang bertajuk Women Hub : Empowering Tolerance and Nationalism ini merupakan rangkaian Rumah KAKEK Festival 2024, yang dihelat dari 20 Mei hingga 1 Juni 2024.
Hadir pula dalam seminar tersebut Tutik Kusuma Wardhani, S.M., M.M., M.Kes. anggota DPR-RI terpilih periode 2024-2029, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik yang akrab disapa Ni Luh Djelantik sebagai anggota DPD RI terpilih dari Bali untuk periode 2024-2029, serta MC kawakan Ni Putu Dessy Fridayanti yang popular dengan nama Ecy.
Masing-masing narasumber memberikan pandangan dan pengalamannya terkait dengan upaya pemberdayaan perempuan, toleransi dan nasionalisme.
Lebih lanjut Bintang Puspayoga menambahkan bahwa di banyak kasus, khususnya yang terkait dengan kebiasaan atau adat setempat, pihaknya melakukan pendekatan kepada tokoh adat, tokoh agama dan aparat kepolisian. “Pelibatan para tokoh ini sangat membantu agar kasus-kasus terkait perempuan yang bersentuhan dengan adat dapat diminimalisir di kemudian hari,” tegas ibu satu putra ini.
Pelibatan aparat kepolisian dan hukum menjadi sangat penting untuk memunculkan efek jera bagi para pelaku. “Harapannya kasus-kasus terkait perempuan dan anak bisa semakin dikurangi,” ujarnya sembari menitikkan air mata.
Kesedihannya muncul ketika menceritakan banyaknya kasus yang menimpa perempuan dan anak-anak di berbagai daerah Indonesia. Kolaborasi dengan berbagai stakeholder juga sangat diperlukan mengingat Kementerian PPPA bersifat koordinatif dengan anggaran yang terbatas.
“Dengan kolaborasi berbagai upaya penanganan permasalahan perempuan dan anak serta program kerja Kementerian PPPA dapat dilakukan dengan baik,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu pula Bintang Puspayoga mendorong Rumah Kakek Pasraman Satyam Eva Jayate menjadi tempat berkumpulnya para perempuan untuk berdialog dan berdiskusi. Oleh sebab itu, perempuan harus memiliki semangat untuk ikut berperan dalam pembangunan bangsa. Menurutnya sesama perempuan harus saling mendukung, menginspirasi dan memotivasi satu dengan yang lainnya.
“Sesama perempuan kita saling mendukung, saling menginspirasi dan saling memotivasi, tidak ada istilah tidak mungkin dan tidak bisa bagi perempuan asalkan ada kemauan dan kerja keras,” terangnya.
“Jadikanlah Rumah Kakek ini sebagai rumah berkumpulnya para perempuan. Tempat kita berdiskusi, tempat kita berdialog dan bagi perempuan yang ada di Bali. Sekali lagi kita titipkan pada perempuan, marilah kita semangat. Kita tidak hanya menjadi penikmat pembangunan tapi kita ikut berperan dalam pembangunan itu sendiri,” terang Bintang Puspayoga.
Penggagas Tari Sekar Jempiring ini mengajak kaum perempuan untuk berkolaborasi mewujudkan perempuan-perempuan tangguh, mandiri dan berdaya sehingga dapat berkontribusi dalam kemajuan Bali dan Indonesia.
Senada dengan Bintang, Tutik Kusuma Wardani dan Ni Luh Djelantik pun menyatakan bahwa suara perempuan jika bersatu akan dapat memberi perubahan besar bagi kemajuan bangsa.
“Jangan takut menyuarakan isu-isu perempuan yang berguna bagi kemajuan bangsa,” ujar Ni Luh Djelantik.
“Misalnya dalam hal pendidikan dan pengasuhan anak-anak calon generasi penerus bangsa, kita harus berani menyuarakan hal-hal yang menghambat tumbuh kembang anak-anak kita,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Rumah KAKEK Pesraman Satyam Eva Jayate Ketut Udi Prayudi SE didampingi Ketua Panitia Rumah KAKEK Festival 2024 Nengah Dwi Dharma menyatakan bahwa, Rumah KAKEK telah diresmikan pada 20 Mei 2023 bertepatan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Suci Saraswati. Dibangun dengan pondasi dari batu-batu mulia dari seluruh Nusantara, yang merupakan simbolisasi bahwa Indonesia dibangun dengan keberagaman dan perjuangan seluruh anak bangsa.
Rumah Kakek dibangun diatas tanah seluas 1.390 M2 sejak 2018, secara gotong royong. Walaupun baru setahun berdiri, saat ini sudah digunakan oleh 63 organisasi pemuda dan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan serta perayaan keagamaan.
Dalam rangka memperingati Hari Kabangkitan Nasional, Hari Lahir Pancasila & Bulan Bung Karno dilaksanakan Rumah KAKEK Festival pada 20 Mei – 1 Juni. Kegiatanya terdiri dari Lomba Mewarnai, Lomba Baca Puisi Kebangsaan, Lomba Pidato Kebangsaan, Lomba Video Kreatif, Lomba Design Kaos Kebangsaan, Seminar Bela Negara, Seminar Kebangsaan, Berbagai pelatihan & diklat, Mural Kebangsaan, Pameran Kebangsaan, Doa Untuk Indonesia, Pentas Seni Nusantara dan aneka kegiatan lainnya. (MBP)