Minim Kunjungan, Lantai III Pasar Seni Kuta Akan Dioptimalisasi

 Minim Kunjungan, Lantai III Pasar Seni Kuta Akan Dioptimalisasi

Pasar Seni Kuta.

MANGUPURA – baliprawara.com

Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan ke kawasan Pasar Seni Kuta, Badung, Desa Adat Kuta, selaku pengelola, akan melakukan optimalisasi. Salah satunya area di lantai III, yang hingga kini masih minim aktivitas pengunjung akan dioptimalkan.

Dalam hal ini, kawasan lantai III, akan dikonsep berbeda seperti di lantai I dan II yang mayoritas diisi kios pakaian. Untuk di lantai III tersebut, nantinya akan diubah menjadi pusat kuliner (food court), area spa atau yang lainnya.

Menurut Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana, sejak pertama kali dibuka sampai saat ini, aktivitas di lantai III memang masih sangat minim. Selama ini, para pedagang yang mendapatkan undian untuk berjualan di lantai III cenderung enggan membuka kios karena minimnya kunjungan.

Sebagai solusi, lantai III ini nantinya akan sengaja dikosongkan sementara untuk persiapan konsep baru. “Implementasinya akan segera dilakukan. Jika ada pedagang yang merasa tidak mampu, kunci kios dapat dikembalikan ke desa dan diberikan kepada pihak lain yang berminat,” tambahnya.

Upaya optimalisasi yang dimaksud tersebut, merupakan bagian dari strategi untuk menciptakan daya tarik baru di lantai III. Tentu dengan adanya pembaruan ini, Pasar Seni Kuta diharapkan menjadi destinasi belanja yang lebih menarik, tidak hanya bagi wisatawan domestik tetapi juga mancanegara.

“Kami ingin membuat sesuatu yang berbeda di lantai III. Paling tidak ada daya tarik untuk orang menuju ke lantai III. Kalau semua di konsep untuk jualan pakaian, tentu tidak cocoklah. Kebetulan ada yang minat, kita masih negosiasi masalah harganya,” kata Alit belum lama ini.

See also  Semakin Modern, PLN UID Bali Dukung Pengembangan IoT Hidroponik di Pelaga

Strategi ini diharapkan mampu menggaet pengunjung melalui konsep berbeda yang tidak hanya menawarkan produk lokal, tetapi juga pengalaman unik. Inspirasi tersebut kata dia diambil dari kawasan wisata seperti Pantai Seminyak, di mana keberadaan kafe dengan konsep menarik berhasil mendatangkan tamu. Desa Adat Kuta pun, kata Alit Ardana, ingin menerapkan strategi serupa, dengan menggandeng investor luar yang memiliki kemampuan promosi.

Saat ini, untuk harga sewa Pasar Seni Kuta, pihaknya masih menunggu hasil keputusan dari Paruman Desa Adat Kuta untuk menentukan harga sewa, karena Pasar Seni Kuta merupakan aset desa. Sebab, saat ini pemberlakuan harga sewa di Pasar Seni Kuta masih setengah harga. (MBP)

 

redaksi

Related post