Miris! Lampu Sorot di Tsunami Shelter Kuta Raib Digondol Maling, Dinas PUPR Badung Akan Lakukan Evaluasi

 Miris! Lampu Sorot di Tsunami Shelter Kuta Raib Digondol Maling, Dinas PUPR Badung Akan Lakukan Evaluasi

Lampu sorot lengkap dengan rangka besi di Tsunami Shelter Kuta, hilang dicuri.

MANGUPURA – baliprawara.com
Tsunami Shelter yang berada di depan Pura Segara Kuta, Kabupaten Badung, menjadi bangunan yang ikonik dengan Patung Dewa Baruna berdiri megah di atasnya. Bangunan yang masih merupakan aset Pemerintah Kabupaten Badung ini, selalu menjadi latar untuk berfoto bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai Kuta.

Namun siapa sangka, keindahan Tsunami Shelter yang baru rampung dikerjakan akhir tahun 2022 ini, mulai dirusak dan dicuri oleh tangan jahil orang tidak bertanggung jawab. Yang mana, lampu sorot outdoor yang berada di sisi bangunan tersebut, raib digondol maling.

Bahkan tak tanggung-tanggung, lampu sekaligus dengan rumah besinya yang dicuri, jumlahnya tidak hanya satu unit. Dari pantauan di lokasi, ada sebanyak 6 unit lampu lengkap dengan rumah besinya hilang dicuri. Tersisa hanya potongan kabel yang dibiarkan begitu saja. Pencurian ini diduga dilakukan saat malam hari, ketika kondisi pantai sedang sepi.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Anak Agung Rama Putra, tidak menampik hal itu. Ia membenarkan kalau lampu sorot yang ada di sisi luar Tsunami Shelter Kuta, hilang dicuri.

Pihaknya sangat menyayangkan terkait aksi nekat pencuri yang mengambil lampu sorot ini. Dirinya juga tidak habis pikir, padahal pemerintah sudah memberikan fasilitas bagus, tapi malah dicuri. “Ia itu (lampu sorot-red) hilang dicuri,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat 18 April 2025.

Lebih lanjut dikatakan, untuk bangunan yang ada, sebenarnya masih dalam tahap pemeliharaan dari pihak kontraktor yang mengerjakan sebelumnya. Namun karena kondisi lampu yang hilang, tentu pihaknya tidak bisa mengklaim. “Kalau ini disampaikan ke pihak kontraktor, meski masih dalam tahap pemeliharaan, karena barangnya tidak ada, tentu tidak bisa diklaim,” ucapnya.

See also  Today in Bali, 8 Indonesian Citizens Recover From Covid-19

Sebenarnya lanjut dia, untuk pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita), masih dalam pengawasan pihak Dinas PUPR Badung. Saat ini kata dia, untuk di Kuta, memang belum ada penganggaran perbaikan atau pemeliharaan. Mengingat kawasan Samigita masih masuk dalam tanggungan pihak kontraktor. “Saat ini sebenarnya masih dalam tanggungan pihak penyedia. Tapi kondisinya seperti sekarang ini (lampu hilang-red), tentu tidak bisa kita klaim,” keluhnya.

Terkait kejadian ini, ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi. Untuk sementara, kondisi lampu yang hilang ini akan dibiarkan dulu seperti itu. Nantinya, apabila dari pihak Desa Adat membutuhan untuk lampu tersebut, diharapkan agar dari pengelola bisa memasang. “Ini masih aset Pemkab Badung. Untuk lampu yang hilang, sementara kami biarkan dulu,” ucapnya. (MBP1)

 

redaksi

Related post