Muara Sungai di Pantai Dreamland Pecatu Akhirnya Kembali Bersih dari Sampah

 Muara Sungai di Pantai Dreamland Pecatu Akhirnya Kembali Bersih dari Sampah

Pembersihan sampah di myara Pantai Dreamland, Pecatu, Jumat 22 Maret 2024.

MANGUPURA – baliprawara.com

Kondisi loloan atau muara sungai Pantai Dreamland, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, yang sebelumnya kotor dipenuhi sampah, akhirnya dibersihkan, Jumat 22 Maret 2024. Sebanyak 30 ton sampah, berhasil dibersihkan dengan melibatkan relawan dari Sungai Watch dan pihak lainnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, AA Gede Dalem, mengatakan bahwa, kondisi di Pantai Dreamland ini, tetap memerlukan penanganan khusus karena lokasi dan kesulitan dalam pengambilan sampahnya. Hal itu karena pantai ini berbeda dengan pantai lainnya yang memungkinkan truk dan alat berat untuk langsung masuk ke pantai.

Penanganan sampah di Pantai Dreamland kata dia, memerlukan pendekatan yang unik. Relawan harus menggunakan kano dan berenang untuk mendorong sampah mendekat ke alat berat agar bisa diangkut ke truk. “Itu karena lokasi penumpukan sampah yang terjebak di muara sungai,” katanya.

Pihaknya memberikan apresiasi terhadap kerjasama dengan tim Sungai Watch ini. Tak hanya penanganan sampah di pantai, namun Sungai Watch juga memasang trash boom di sejumlah sungai yang berpotensi mengalirkan sampah ke laut. “Ini bertujuan untuk mencegah sampah sampai ke laut, sebuah langkah preventif yang mendukung upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” bebernya.

Untuk yang di muara pantai Dreamland, total sampah yang berhasil diangkut mencapai sekitar 30 ton. Sampah yang dikumpulkan ini, akan diproses lebih lanjut yang mana untuk sampah plastik, akan dikirim ke fasilitas Sungai Watch untuk didaur ulang.

Sementara sampah organik akan dibawa ke TPU Mengwi untuk dijadikan kompos. Kompos hasil produksi ini akan dibagikan secara gratis kepada warga, sebagai bagian dari upaya DLHK Badung untuk mengembalikan nutrisi ke tanah tanpa merugikan lingkungan.

See also  Kebutuhan TPS3R Mendesak, Masalah Sampah di Tuban dan Kuta Perlu Penanganan Serius

“Kami mengimbau kepada seluruh warga jangan membuang sampah sembarang, lebih baik dibuang di tempat sampah agar nantinya dibawa oleh petugas untuk dibuang di tempat pengolahan sampah. Tetapi ketika itu diletakkan di lahan kosong sampah akan terseret oleh hujan dan akan berpotensi sampah berakhir di laut dan menjadi sampah kiriman,” katanya mengingatkan.

Pendiri Sungai Watch, Gary Bencheghib mengatakan kalau pihaknya hampir setiap tahun terlibat untuk membersihkan sampah kiriman di loloan Pantai Dreamland. Untuk tahun ini, upaya pembersihan melibatkan sekitar 80 relawan dari tim Sungai Watch yang diperkuat oleh kerjasama dari berbagai pihak, termasuk tim mangrove, tim kapal, dan tim cargo.

Menurut Gary kondisi sampah tahun ini, meskipun tidak se-ekstrem tahun sebelumnya, masih menunjukkan tingkat polusi yang signifikan dengan sampah yang tersebar di kedalaman hampir 3 meter di beberapa bagian muara.

“Kami menggunakan kayu mengapung agar bisa berenang di dalam loloan ini untuk membersihkannya. Kita gaskan pembersihan hanya satu hari saja, dalam waktu tiga jam sudah bisa kami bersihkan semuanya, sekarang kita masih melakukan evaluasi dimana lagi pesisir yang kotor. Besok kami akan lanjut aktivitas di 270 sungai di seluruh Bali dimanapun itu,” tambah Gary.

Proses pemilihan sampah plastik dilakukan dengan teliti, di mana sampah akan diklasifikasikan ke dalam 30 jenis dan merek, memungkinkan tim untuk mengetahui asal-usul sampah. Sampah plastik ini kemudian akan didaur ulang menjadi papan atau kursi. Gary menambahkan, dengan adanya rumah produksi yang tersebar di beberapa tempat seperti Ketewel Gianyar, Tabanan, dan sekitarnya, pihaknya akan terus berdedikasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lestari, menunjukkan pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak dalam menjaga kebersihan alam. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada pembersihan tetapi juga pada pengolahan sampah.

See also  Koalisi Dewata Parakarta gelar Pengabdian Masyarakat 2023

“Sampah-sampah plastik kita daur ulang menjadi papan atau kursi agar kita bisa jual dan dapat dana lagi untuk membersihkan alam kita. Selain itu, saya berharap warga bisa mengolah sampah yang digunakan, kita harus mengurangi sampah dari diri sendiri agar alam kita tidak lagi kotor seperti ini. Saya minta masyarakat berpikir dua kali kalau ke pasar jangan pakai kantong plastik atau jangan lagi pakai botol plastik agar dunia kita lebih alami,” pungkasnya. (MBP)

 

redaksi

Related post