Muncul Bibit Siklon Tropis 96S, Wilayah Bali Masih Berpotensi Hujan

 Muncul Bibit Siklon Tropis 96S, Wilayah Bali Masih Berpotensi Hujan

Bibit Siklon Tropis 96S, terdeteki. (ist)

MANGUPURA – baliprawara.com

Potensi cuaca pada 6-8 April 2024, diperkirakan masih terjadi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali. Kondisi ini dipengaruhi adanya bibit Siklon Tropis 96S, yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Bali.

Menurut Kepala Beles Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, selain potensi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali, untuk suhu udara, berkisar antara 21 – 32 °C, dengan kelembaban udara berkisar antara 70 – 96 %. Sedangkan, untuk angin umumnya bertiup dan arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 4 – 38 Km/Jam.

“Untuk tinggi gelombeng laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5 – 1 meter, dan Perairan Selatan Bali berkisar antara 0.75 – 2 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.75 – 1.5 meter, dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75 – 1.5 meter,” kata Cahyo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 6 April 2024.

Adanya Bibit Siklon Tropis 96S, menurut Cahyo, memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Bali. Yang mana terdapat daerah belokan dan konvergensi angin di sekitar wilayah Bali yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan. Sementara, untuk suhu muka laut di sekitar wilayah Bali, umumnya berkisar antara 29 – 30°C, dan massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 mb (3.000 meter).

“Cuaca secara umum diprediksi berawan. Terdapat potensi hujan ringan – lebat di sebagian besar wilayah Beli. Angin umumnya bertiup dan arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 6 – 36 Km/Jam. Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5 – 1 meter. ds Perawan Selatan Bali berkisar antara 0.5 – 2 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.75 – 1.5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75 – 1.5 meter,” bebernya.

See also  Pelantikan Pengurus Lamaholot Bali, Momentum Mengenang Almarhum Frans Lebu Raya dan Bencana Banjir Larantuka

Terkait hal itu, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dampak cuaca ekstrim seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Sementara, untuk di laut, masyarakat umum, Nelayan dan Pelaku Kegiatan Wisata Bahari, diminta mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di perairan selatan Balt. “Agar selalu memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca / iklim ekstrem,” ucapnya. (MBP)

 

redaksi

Related post