Musda Luar Biasa FKUB Tabanan 2025–2030, Pentingnya Aktualisasi Toleransi

Musyawarah Daerah Luar Biasa FKUB Tabanan Tahun 2025–2030.(Ist)
TABANAN, – baliprawara.com
Pemerintah Kabupaten Tabanan menegaskan komitmennya menjaga kerukunan antarumat beragama dengan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Luar Biasa Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tabanan Tahun 2025–2030, Selasa 14 Oktober 2025 di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana Kantor Bupati Tabanan. Musda dibuka secara resmi oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, didampingi Wakil Bupati I Made Dirga.
Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang konsisten menjaga harmoni dan toleransi di Tabanan. Ia menilai, FKUB memiliki peran strategis dalam memperkuat kebersamaan dan keharmonisan antarumat beragama.
“FKUB adalah wadah penting untuk memelihara kerukunan. Kehadiran tokoh lintas agama dan generasi muda menjadi bukti kuatnya semangat kebersamaan di Tabanan,” ujar Sanjaya.
Bupati asal Dauh Pala itu menekankan bahwa toleransi tidak cukup hanya diwujudkan dalam pidato, tetapi harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ia mencontohkan pengalaman masa kecilnya di lingkungan multikultural Kota Tabanan yang penuh dengan nilai silaturahmi dan saling menghormati.
“Silaturahmi itu bukan tataran pidato, tapi praktik hidup sehari-hari. Begitulah cara kita menjaga Tabanan tetap rukun,” tegasnya.
Ia juga menyoroti tantangan sosial ekonomi yang muncul seiring berkembangnya investasi dan pariwisata. Sanjaya mengingatkan agar kemajuan tidak menjadi sumber konflik, melainkan sarana mempererat persaudaraan.
“Dulu ketika ekonomi sederhana, semua rukun. Sekarang dengan kemajuan, kadang muncul gesekan. Mari jadikan kemajuan sebagai penguat harmoni, bukan pemecah,” ucapnya.
Selain itu, Sanjaya menilai generasi muda memiliki peran penting dalam melanjutkan nilai-nilai kerukunan. Ia berharap proses regenerasi di tubuh FKUB terus berjalan agar semangat toleransi tetap terjaga.
“Anak-anak muda adalah estafet masa depan. Warisan yang harus kita berikan adalah warisan harmoni, bukan konflik,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Sanjaya juga mengingatkan agar semua pihak waspada terhadap potensi adu domba yang dapat merusak stabilitas sosial. Ia menyinggung Harmony Award yang pernah diraih Kabupaten Tabanan sebagai bukti nyata kuatnya kerukunan masyarakat.
“Menjaga kerukunan lebih sulit daripada meraih penghargaan. Ini tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Musda Luar Biasa FKUB ini diharapkan dapat melahirkan kepengurusan baru yang solid, progresif, dan mampu menjadi garda terdepan dalam memperkuat toleransi di Kabupaten Tabanan.
Ketua Panitia Musda, Martinus Parera, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah dan seluruh unsur masyarakat lintas agama. Ia menyebut Musda ini bukan sekadar agenda formal, tetapi momentum mempererat kebersamaan.
“Musda ini menjadi ruang untuk memperkuat struktur FKUB sekaligus memperkokoh persaudaraan lintas agama di Tabanan,” ujarnya.(MBP/r)