Museum Pasifika Gelar Pameran Foto “Diego & Frida: Kronik Kehidupan” dan Pameran Seni “Covarrubias & Friends”

 Museum Pasifika Gelar Pameran Foto “Diego & Frida: Kronik Kehidupan” dan Pameran Seni “Covarrubias & Friends”

Seorang pengunjung melihat pameran foto Covarrubias & Friends, di Museum Pasifika, dengan karya berupa foto Bali era tahun 30-an.

MANGUPURA – baliprawara.com

Dua pameran “Diego & Frida: Life Chronicles” dan “Covarrubias & Friends”, digelar di Museum Pasifika, kawasan The Nusa Dua, Badung, Bali. Pameran ini menggabungkan dokumentasi fotografis kehidupan dua seniman ikonik Meksiko yakni Diego Rivera dan Frida Kahlo, dengan karya-karya seni dari Bali yakni Miguel Covarrubias, yang juga menampilkan karya-karya seniman lain yang dekat dengan Miguel Covarrubias.

Pameran ini dinisiasi oleh Philippe Augier, Pendiri Museum Pasifika, bekerja sama dan didukung oleh Alonso Martin Gomez-Favila dari Kedutaan Meksiko di Indonesia. Pemeran ini dikuratori oleh Marlowe Bandem, yang merupakan seorang art expert dan co-founder Bali Archive 1928.

Dibuka secara resmi pada Kamis 3 Oktober 2024 ini, pameran ini berlangsung selama 1 bulan hingga 3 November 2024. Ini menjadi kesempatan unik bagi pecinta seni untuk menjelajahi kehidupan ikon seni global dan lingkaran seni yang mengelilinginya.

Ditemui di sela pembukaan pameran, Philippe Augier, mengatakan kalau ini merupakan yang pertama kali menggelar pameran di Museum Pasifika, dengan 50 foto asli dari Diego Rivera dan Frida Kahlo. Selain itu juga memamerkan karya dari Miguel Covarrubias.

Selain pameran foto dokumentasi, juga dipamerkan foto-foto Bali tempo dulu tahun 30 an, lukisan covarrubias, juga dokumentasi termasuk buku koleksi presiden Soekarno, dan juga artis artis yang menjadi inspirasi dari Miguel Covarrubias yang diabadikannya selama di Bali.

Pameran Foto “Diego & Frida: Kronik Kehidupan” dan Pameran Seni “Covarrubias & Friends”, di Museum Pasifika.

Sang kurator, Marlowe Bandem, mengatakan, berbicara tentang ketenaran Bali di Dunia, tentu tidak lepas dari buku “Island of Bali” karya Miguel Covarrubias. Buku ini secara mendetail mengungkap bagaimana ranah spiritual, keteguhan masyarakat Bali tentang spiritual. ”Keteguhan masyarakat Bali terhadap spiritual tersebut, dipresentasikan dengan berbagai ragam ekspresi artistik. Yang terpenting adalah bagaimana ini menunjukkan keterbukaan Bali terhadap pengaruh pengaruh asing, yang berguna dan bermutu Bagi Bali, khususnya bidang kesenian,” katanya.

See also  BBMKG Prediksi Gelombang Tinggi Capai 2 Meter di Nusa Dua

Menariknya, kemampuan Covarrubias untuk menyelami Bali, tidak lepas dari kemampuannya berkolaborasi, berteman dengan sesama seniman di Meksiko, termasuk juga Frida Kahlo dan Diego Rivera. Kehadiran dua pameran ini kata dia, menjadi sangat menarik karena Museum Pasifika dengan koleksinya yang sangat beragam yang mempublikasikan tentang Bali, ternyata juga memberi ruang kepada keberadaan arsip.

“Arsip ini sangat penting, tidak hanya berbicara dari konteks arsip Bali 1928 yang melibatkan juga Covarrubias dan lain-lain. Tetapi juga arsip Frida Kahlo dan Diego Rivera sebagai seniman-seniman ternama yang merubah landscape berkesenian dunia,” bebernya.

Alonso Martin Gomez-Favila dari Kedutaan Meksiko di Indonesia, yang hadir pada pembukaan pameran ini menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Museum Pasifika. Pameran ini kata dia, mencoba menghubungkan kehidupan Diego, Rivera, Frida Kahlo sebagai teman dari Covarrubias. Mereka berada di lingkaran seni yang sama di Meksiko, bukan hanya seniman, tetapi mereka juga bagian dari gerakan politik.

Pameran “Diego & Frida: Life Chronicles” menampilkan kisah hidup pasangan ikonik Diego Rivera dan Frida Kahlo, yang dikenal karena karisma dan pengaruh signifikan mereka terhadap seni dan budaya Meksiko abad ke-20. Melalui serangkaian foto yang diambil oleh seniman terkemuka seperti Guillermo Kahlo dan Guillermo Zamora, pengunjung dapat menyaksikan momen-momen penting dalam kehidupan pribadi dan karier profesional mereka. Pameran ini juga menggambarkan sisi yang lebih dalam dari kehidupan Frida Kahlo, termasuk penderitan fisiknya dan kekuatannya yang tak kunjung padam, serta aktivisme politiknya yang gigih. Foto terakhirnya, yang diambil hanya beberapa hari sebelum kematiannya pada bulan Juli 1954, juga akan dipamerkan.

See also  Sempurnakan Perayaan Ramadan, vivo V30 Padukan Kombinasi Desain Stylish dan Kemampuan Fotografi

Selain itu, pameran ini menampilkan “Covarrubias & Friends”, yang berfokus pada karya-karya Miguel Covarrubias, yang seni lukisannya mencakup lukisan kanvas, mural, litografi, dan ilustrasi. la juga dikenal sebagai guru, koreografer, penulis, dan ahli budaya regional dan Hispanik. Miguel Covarrubias dan Diego Rivera bukan hanya teman dekat, tetapi Diego Rivera juga merupakan mentor awalnya dan memberinya kesempatan luar biasa untuk merealisasikan enam mural monumental “Maps of the Pacific” untuk Pacific House di San Francisco pada tahun 1940.

“Covarrubias & Friends” menampilkan karya-karya yang diciptakan oleh Covarrubias selama masa produktifnya di Bali, di samping karya seniman terkemuka seperti Walter Spies, Han Snel, Auke Sonnega, Adrien Jean Le Mayeur, Dolf Breetvelt, dan Diego Menendez. Pameran ini juga menampilkan foto-foto Bali yang diabadikan oleh Rosa Covarrubias. (MBP)

 

redaksi

Related post