Musim Peralihan Akan Mulai Terjadi di Sebagian Wilayah Bali

 Musim Peralihan Akan Mulai Terjadi di Sebagian Wilayah Bali

Suasana pasca hujan di wilayah Badung, Bali.

MANGUPURA – baliprawara.com
Beberapa wilayah di Bali, saat ini masih masuk dalam musim hujan. Meski musim hujan masih berlangsung, namun ternyata ada sebagian wilayah di Bali yang akan memasuki musim peralihan dari hujan ke kemarau.

Untuk potensi hujan dengan skala lokal dan bahkan cuaca ekstrem atau hujan lebat, masih berpotensi terjadi pada musim peralihan saat ini. Begitu juga Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, masih berpeluang terjadi, khususnya di Bali bagian Tengah dan Utara.

Kondisi tersebut dibenarkan oleh Kepala Stasiun Klimatologi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah III Denpasar, Aminudin Al Roniri. Menurutnya, musim hujan dinyatakan berakhir saat wilayah tersebut sudah memasuki musim kemarau. Kondisi ini secara normal terjadi pada bulan April.

Meski demikian, potensi hujan ringan hingga sedang kata Aminudin, masih dapat terjadi, terutama di wilayah Bali bagian tengah dan utara. “Secara grafik, curah hujan di beberapa wilayah sudah mulai memperlihatkan penurunan,” katanya, Jumat 14 Maret 2025.

Dia melanjutkan, awal musim kemarau di Bali diperkirakan mulai dari pertengahan hingga akhir Maret di Nusa Penida. Sementara, wilayah Bali bagian tengah diprediksi baru memasuki musim kemarau pada pertengahan Mei.

Secara umum, awal musim kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung secara normal, di mana pola peralihan musim menyerupai rata-rata 30 tahun terakhir. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dipengaruhi fenomena El Nino yang mengakibatkan curah hujan lebih sedikit, sedangkan di tahun 2025 diprediksi netral tanpa pengaruh El Nino maupun La Nina.

“Faktor Utama penggerak iklim di Bali adalah angin munson, saat ini angin baratan terpantau melemah seiring dengan mulai berhembusnya angin timuran, dimana dampaknya beberapa wilayah masih mengalami hujan, dan wilayah lainnya sudah mulai berkurang hujannya,” jelasnya.

See also  Hadapi New Normal, Badung Siapkan Standarisasi Pengelolaan Pariwisata

Atas hal tersebut, Aminudin mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama musim peralihan, seperti hujan deras mendadak, angin kencang, dan petir. Hal ini terjadi karena atmosfer sedang dalam fase dinamis, sehingga pertumbuhan awan-awan konfektif sangat berpotensi terjadi pada musim peralihan. Maka dari ini, Masyarakat, khususnya petani, disarankan untuk memanfaatkan air irigasi secara optimal serta menyiapkan embung dan tampungan air guna menghadapi musim kemarau. (MBP)

 

redaksi

Related post