Musrenbang Kecamatan Kutsel, Penanganan Genangan Air di Sejumlah Ruas Jalan Jadi Prioritas

 Musrenbang Kecamatan Kutsel, Penanganan Genangan Air di Sejumlah Ruas Jalan Jadi Prioritas

Kondisi genangan air di ruas jalan Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan.

MANGUPURA – baliprawara.com

Masalah genangan air di kawasan Kuta Selatan Badung, masih menjadi usulan masyarakat agar segera mendapat penanganan. Hal itu berkaca dari sering muncul genangan air di beberapa titik jalan saat musim hujan. Seperti di Jalan Raya Uluwatu Ungasan, Jalan Dharmawangsa. Hal itu terungkap pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, Jumat 2 Februari 2024 di kantor Camat Kuta Selatan (Kutsel).

Menurut Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta, usulan ini kembali mencuat pada Musrenbang tahun ini. Dari usulan ini, rencana akan dirancang untuk pembuatan saluran drainase, codetan maupun saluran irigasi bawah tanah. Hal itu bahkan telah dijajaki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, untuk dapat segera dilakukan pekerjaan. 

Seperti yang ada di jalan baru Nusa Dua Selatan, di jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran (dekat Simpang Kampus Unud), di Jalan Uluwatu (Simpang Nirmala Ungasan), dan Jalan Dharmawangsa (simpang Puja Mandala). Beberapa ruas jalan tersebut kata dia, memang berstatus jalan nasional. Kendati demikian, Pemkab Badung diakuinya bisa ikut berkontribusi dalam melakukan penataan khusus berkenaan dengan trotoar dan drainase. Sebab pembangunan trotoar dan drainase itu tidak menyentuh badan jalan yang menjadi kewenangan pusat. 

“Beberapa hari lalu Dinas PUPR sudah turun memantau ke lokasi, untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah Bali Nusra,” kata Gede Arta, saat dikonfirmasi, Minggu 4 Februari 2024.

Lebih lanjut dikatakan, untuk di Jalan Uluwatu Simpang Nirmala, memang diketahui tidak dilengkapi dengan saluran drainase. Karena itu keberadaan drainase menjadi sangat penting. Mengingat genangan air sering muncul di titik tersebut. 

Untuk penataanya, akan dilakukan dengan pembuatan saluran di bawah tanah. “Yang kita perbaiki itu sistem drainasenya. Lagipula itu tidak terlalu panjang, salurannya nanti bisa dialirkan ke barat atau ke utara. Itu usulan dan kajian kita, tentu ini perlu dikaji oleh dinas,” ucapnya.

Sementara, untuk di Jalan Dharmawangsa, sebagian penanganan sudah dikerjakan ke arah barat. Tinggal kini ditangani untuk ke wilayah timur. Panjang drainase yang diperlukan sekitar 7-8 meter. Selain itu, penanganan di wilayah Jalan Siligita juga diperlukan, khususnya kondisi drainase di jalan tersebut. 

Selain penanganan genangan, pada Musrenbang kali ini, ada beberapa hal lain yang juga diusulkan menyangkut fasilitas jalan maupun fasilitas pendidikan. Diantaranya perehaban 24 bangunan sekolah yang berada di wilayah Jimbaran, Benoa, Ungasan, Kutuh dan Pecatu. Yang mana 11 bangunan telah diakomodir tahun 2024 ini dan 13 lagi kembali diusulkan tahun 2025.

Selain itu, ada pula usulan prioritas berupa pembangunan jalan pesisir barat Tanjung Benoa, untuk memfasilitasi warga dalam akses sehari-hari maupun akses upacara keagamaan. Termasuk usulan pembuatan jalur baru di Jalan Goa Gong, untuk menghindari potensi kecelakaan akibat jalan tanjakan yang saat ini ada. 

Hal itu dirasa menjadi satu-satunya alternatif yang ditempuh, sebab penurunan tanjakan tidak bisa dilakukan mengingat dibawah jalan terdapat goa penghubung kawasan Pura. “Untuk pembangunan jalan Goa Gong diusulkan agar berlokasi di samping timur pura. Disana nanti akan dibuat jembatan dan itu sudah dikaji PUPR. Semoga ini bisa terwujud nanti, agar meminimalisir kecelakaan kendaraan yang melintas,” harapnya. (MBP1)

 

redaksi

Related post