Nuanu Jadi Pusat Perhelatan “Fight for a Cure”, Gerakan Bela Diri Melawan Kanker

TABANAN – baliprawara.com
Semangat solidaritas dan kepedulian sosial kembali menggema di Bali. Tahun ini, Nuanu Creative City di kawasan Tabanan, menjadi tuan rumah ajang “Fight for a Cure”, sebuah kegiatan amal yang menggabungkan olahraga bela diri dengan tujuan mulia untuk mendukung riset kanker. Sebanyak 40 petarung dari 30 gym di seluruh Bali akan berkumpul di Nuanu, menunjukkan bahwa olahraga tidak hanya tentang kompetisi dan prestasi. Tetapi juga bisa menjadi sarana untuk menebar kebaikan. Ajang ini bukan hanya sekadar pertandingan, tetapi simbol dari perjuangan, keberanian, dan solidaritas terhadap mereka yang tengah berjuang melawan penyakit kanker.
“Fight for a Cure” sendiri merupakan inisiatif yang digagas oleh Kai Suteja, tokoh muda asal Bali sekaligus penyintas kanker yang bertekad menjadikan pengalaman hidupnya sebagai inspirasi bagi banyak orang. Melalui kegiatan ini, ia ingin menunjukkan bahwa semangat juang dan empati bisa menjadi kekuatan besar untuk membantu sesama. Acara amal ini bukan hanya ajang olahraga, melainkan juga gerakan sosial yang menghubungkan berbagai komunitas untuk satu tujuan, mempercepat riset dan pengobatan kanker.
CEO Nuanu Creative City, Lev Kroll, menyampaikan rasa bangga karena bisa menjadi bagian dari gerakan ini. Menurutnya, kegiatan tersebut sejalan dengan misi Nuanu untuk menjadi pusat perubahan positif di Bali melalui kreativitas, kolaborasi, dan aksi sosial.
“Terkadang, hal utama bagi kami adalah kesempatan untuk menunjukkan seberapa besar kami ingin turut berkontribusi untuk komunitas sekitar,” ujar Kroll.
Lebih lanjut Ia menambahkan, Fight for a Cure adalah inisiatif luar biasa yang dipimpin oleh Kai. “Di Nuanu, kami percaya bahwa hiburan dan tujuan sosial bukanlah dua hal yang bertentangan. Justru keduanya bisa saling melengkapi dan menciptakan pengalaman bermakna bagi semua,” ucapnya.
Nuanu tidak hanya menyediakan ruang bagi acara ini, tetapi juga turut menyumbang secara finansial melalui Nuanu Social Fund (NSF). Melalui program tersebut, Nuanu memberikan donasi sebesar Rp45 juta untuk mendukung riset kanker yang dikelola oleh Germ Cell.
Brand & Communications Director Nuanu Creative City, Ida Ayu Astari Prada, mengatakan bahwa kolaborasi seperti ini adalah bentuk nyata dari kepedulian sosial yang berkelanjutan. Ia menegaskan, Nuanu membuka diri bagi siapa pun yang ingin ikut berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.
“Akan selalu ada ruang untuk berkolaborasi, dan ini bukan hanya sekadar kemitraan antar perusahaan. Melalui Nuanu Social Fund, kami mendukung inisiatif yang membawa dampak nyata serta membuka kesempatan bagi siapa pun, baik dari Bali maupun luar Bali, untuk terlibat. Setiap orang berhak mendapatkan akses terhadap perawatan kesehatan yang layak, termasuk pengobatan kanker,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Prada, dukungan dari komunitas lokal sangat penting dalam memperkuat gerakan sosial seperti ini. Baginya, “Fight for a Cure” adalah contoh bagaimana semangat kebersamaan bisa menghasilkan perubahan yang berarti.
Germ Cell, organisasi di balik gerakan ini, didirikan oleh Kai Suteja pada tahun 2022 setelah ia berhasil melewati perjuangan panjang melawan kanker. Sejak berdiri, Germ Cell telah bekerja sama dengan Chris O’Brien Lifehouse, lembaga riset kanker internasional terkemuka, serta Dr. Alexander, peneliti spesialis kanker otak yang tengah mengembangkan teknologi medis mutakhir.
Hingga saat ini, Germ Cell berhasil menggalang dana lebih dari Rp1,1 miliar, yang semuanya digunakan untuk mendukung penelitian dan pengembangan pengobatan kanker. Tujuan utama organisasi ini sederhana namun kuat menyelamatkan nyawa.
Dalam wawancara, Kai Suteja mengungkapkan bahwa perjalanannya melawan kanker telah mengubah pandangannya tentang hidup. “Saya telah melawan kanker bukan hanya sekali, tapi dua kali. Perjalanan ini tidak mudah, dan inilah alasan kami membangun Germ Cell,” ujarnya.
Kai juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Nuanu dan seluruh komunitas Bali yang telah mendukung gerakan ini. “Kami sangat bersyukur atas semua yang telah berkontribusi. Bersama, kita membuktikan bahwa pertarungan sejati bukan tentang saling mengalahkan, melainkan tentang berdiri bersama untuk tujuan yang lebih besar,” ucapnya.
Sebagai kawasan kreatif yang tengah berkembang, Nuanu Creative City terus menegaskan komitmennya untuk menjadi wadah bagi ide-ide besar dan kegiatan berdampak sosial. Dengan menghadirkan acara seperti “Fight for a Cure”, Nuanu berupaya memadukan hiburan, seni, dan aksi nyata untuk membangun komunitas yang lebih tangguh.
Melalui kombinasi antara seni bela diri, musik, dan solidaritas, acara ini juga diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berperan aktif dalam isu-isu sosial dan kesehatan.
Acara “Fight for a Cure” dijadwalkan berlangsung pada 11 Oktober 2025 di Block42, Nuanu Creative City, mulai pukul 16.00 WITA. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan mengundang masyarakat luas untuk hadir serta mendukung para petarung yang berjuang bukan hanya di arena, tetapi juga dalam misi kemanusiaan.
Dengan semangat “berjuang untuk yang membutuhkan”, ajang ini diharapkan bisa menjadi simbol baru bahwa olahraga dapat menjadi kekuatan sosial yang nyata. Bali, melalui komunitasnya yang kreatif dan penuh semangat, kembali menunjukkan bahwa kebaikan dan keberanian bisa tumbuh di mana saja, bahkan di atas ring pertarungan. (MBP)