Nyoman Wirata, Pamerkan Lukisan Puitik “Citra Kata’’ Merespons Puisi Umbu Landu Paranggi 

 Nyoman Wirata, Pamerkan Lukisan Puitik “Citra Kata’’ Merespons Puisi Umbu Landu Paranggi 

I Nyoman Wirata, berfoto bersama disela pameran Transformasi Sajak Umbu ke Dalam Lukisan, Kamis 10 Agustus 2023.

DENPASAR – baliprawara.com

SERATUSAN apresiator berkelana pada garis, warna dan aksara, pada lukisan-lukisan yang terpajang apik di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Kamis 10 Agustus 2023 malam. Ruang interpretasi terbuka mahaluas. Makna yang tersirat, menarik diperbincangkan.

Memang, makna atau pesan yang ‘’terselip’’ dalam tiga puluh karya lukisan I Nyoman Wirata bertajuk “Citra Kata: Sajak-Sajak Umbu Landu Paranggi” itu, harus digali sedalam-dalamnya–seperti halnya mencerna kata-kata dalam puisi-puisi karya mahaguru Umbu Landu Paranggi. 

Dalam pameran tunggalnya serangkaian perayaan hari kelahiran mahaguru puisi Umbu Landu Paranggi tersebut, I Nyoman Wirata menghadirkan karya lukisan dari upayanya mentransformasikan sajak-sajak almarhum Umbu Landu Paranggi. 

‘’Saya mendapat tantangan baru dalam merespons puisi Umbu Landu ke dalam lukisan. Dari sejumlah puisi Umbu yang dikirim sastrawan Jengki Sunarta, saya mencoba mentransformasikan menjadi karya rupa. Hasilnya, sebanyak 30 lukisan yang digarap sejak setahun, berhasil dipamerkan di gedung Dharma Negara Alaya. Pameran ini terselenggara,  berkat kerja gotong-royong semua pihak untuk mengenang sang mahaguru puisi, Umbu Landu. Ini kolaborasi yang apik bersama teman-teman sastrawan Jatijagat Kehidupan Puisi (JKP), dan para sahabat,’’ ujar pelukis I Nyoman Wirata.

Wirata Transformasi Sajak Umbu ke dalam Lukisan.

Wirata yang mantan guru, mengaku mendapat kepuasan tersendiri ketika bisa ‘’memindahkan’’ aksara bermakna dalam puisi Umbu ke dalam karya senirupa. Dari sekian puisi yang dipilih, memang ada yang sulit ditransformasi, namun banyak yang mudah divisualkan. 

‘’Dari sekian sajak Umbu, ada unsur visual kuat yang mudah ditransformasikan ke lukisan. Misalnya sajak berjudul ‘’Sabana’’, di situ ada ruang lanskap luas, ada suasana, dan ada rumput yang mudah divisualkan.  Demikian juga puisi berjudul ‘’Upacara XXIII’’ ada kata ‘Rang tua karang yang bertahta di mahligai nyawaku..,’.  Di situ ada kata ‘’rang tua karang’’ yang saya interpretasikan sebagai kekuatan besar,’’ kata suami sastrawan Alit S. Rini ini. 

See also  BKPSDM Badung, Gelar Sosialisasi dan Sharing Session Penerapan SIMALEN

Di samping itu, Wirata merasa telah melakukan lompatan karya setelah merespons sajak Umbu ke dalam lukisan. Melompat dari karya lama ke karya baru, baik dari sisi bentuk maupun tema. ‘’Ada semacam kepuasaan, karena saya merasa telah meloncat dalam berkarya. Sajak-sajak Umbu memberi saya pengalaman baru, sehingga tema dan bentuk karya lukisan saya berbeda dari sebelumnya,’’ katanya. 

Sementara itu, pameran lukisan I Nyoman Wirata ini dirangkaikan dengan peluncuran buku kumpulan puisi “Melodia” karya Umbu Landu Paranggi yang diterbitkan secara anumerta oleh Jatijagat Kehidupan Puisi, dibuka Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana. 

Prof. Kun Adnyana mengapresiasi pameran karya I Nyoman Wirata dan peluncuran buku kumpulan puisi Umbu Landu Paranggi. Apa yang dijelajahi Wirata dalam karya-karya Umbu sudah terwujud dalam lukisan yang menarik. Aksara sudah menjelma menjadi rupa.  

Bagi Kun Adnyana, Umbu telah menginstana dalam memori. Mencandi dalam sanubari. Umbu mengajarkan prinsip, siapa yang hadir, harus jadi dan tidak harus menggantikan yang lain. Tetapi Umbu tak menagih apa yang telah diberikan. ‘’Saya mendapat kematangan dari pergaulan dengan Umbu. Umbu sangat istimewa. Tetapi tidak mau diistimewakan,’’ ujar mantan Kadisbud Bali ini. 

Pameran karya lukis serangkaian Festival Umbu Landu Paranggi (FULP) yang digelar oleh komunitas Jatijagat Kehidupan Puisi, berlangsung hingga 20 Agustus 2023. Pembukaan acara dimeriahkan pembacaan puisi oleh April Artison, Mas Ruscitadewi dan Wini Artini.

Sementara itu, I Nyoman Wirata selain dikenal pelukis, juga seorang penyair. Karya-karya lukisannya telah dipamerkan dalam berbagai pameran bersama dan tunggal. Ia termasuk angkatan penyair Bali generasi pertama yang digembleng Umbu Landu Paranggi pada era 1980-an awal. Sejak tahun 2022, Wirata telah merespons sejumlah puisi Umbu ke dalam lukisan yang puitik. (MBP)

See also  Asik Memancing, Warga Desa Sakti Hilang Terseret Ombak

 

redaksi

Related post