Pantai Kuta Kumuh, Dinas PUPR Badung Akan Bersihkan Gerobak Kreatif yang Rusak

 Pantai Kuta Kumuh, Dinas PUPR Badung Akan Bersihkan Gerobak Kreatif yang Rusak

Kondisi gerobak kreatif di pantai Kuta yang banyak rusak, menyebabkan kawasan terlihat kumuh.

MANGUPURA – baliprawara.com

Kondisi pantai Kuta yang terkesan kumuh, sering dikeluhkan oleh wisatawan yang berkunjung kesana. Bahkan, untuk memastikan kebenaran hal itu, Penjabat (Pj.) Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya, turun langsung ke pantai Kuta, pada Jumat 26 Jajuari 2024, untuk melihat dari dekat kondisi kuta yang sering dikeluhkan. 

Ternyata memang benar kalau pantai Kuta terlihat sangat kumuh. Menurut Pj. Gubernur Bali, kumuhnya pantai Kuta ini dikarenakan keberadaan kios (gerobak kreatif) berbahan kayu ulin yang banyak rusak dan tidak difungsikan sebagaimana mestinya.

Dari informasi yang didapat, ada ratusan warung berbahan kayu Ulin di pantai Kuta yang sebelumnya di peruntukan untuk UMKM. Hanya saja saat ini, ada sejumlah gerobak kreatif yang tidak difungsikan, hingga rusak dan tidak terawat.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan, pihaknya dari dinas akan melakukan pembersihan sejumlah warung yang tidak terurus, dan kondisinya rusak. Setelah dibersihkan, gerobak yang rusak akan diangkut, sehingga fasilitas yang disediakan untuk mempercantik kawas pantai kuta, bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

“Senin 29 Januari 2024, warung-warung  yang belum terpakai, akan kita angkut dulu sambil menunggu konsep penataan dan penyerahan aset dari Pemkab ke Desa Adat,” katanya Minggu 28 Januari 2024.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, sebenarnya konsep penataan pantai Kuta yang ada saat ini, merupakan hasil dari Focus Group Discussion (FGD) dengan Desa Adat Kuta, bersama dengan warga setempat. Termasuk juga untuk pengadaan warung yang terbuat dari bahan kayu yang ada saat ini, merupakan keputusan dari hasil FGD. 

See also  Libatkan Seniman Lokal, The Balinesia First Lu’au Jadi Daya Tarik Wisata Baru di Jimbaran

“Jadi penataan yang dilakukan sesuai FGD yang dilakukan bersama aparat Desa. Sebenarnya warung yang terbuat dari kayu diperuntukkan untuk UMKM warga setempat. Hanya saja kini kondisinya tidak terurus,” ungkapnya.

Disinggung mengenai pengelolaan fasilitas yang lain seperti kamar Mandi, Surya Suamba mengaku saat ini masih dikelola Pemkab Badung. Sayangnya dia juga tidak tidak menjelaskan OPD mana yang mengelola saat ini. (MBP)

redaksi

Related post