Pantai Selagan Nusa Kembali Terlihat “Cantik”, Penataan Ditarget Rampung Akhir Desember 2023
MANGUPURA – baliprawara.com
Penataan pantai selagan Nusa, kawasan The Nusa Dua, sudah hampir rampung dikerjakan. Pantai yang sempat compang-camping akibat digempur abrasi pada tahun 2022 lalu, kini mulai terlihat cantik.
Penataan dengan metode alami, yakni mengembalikan kondisi pantai seperti kondisi sebelumnya ini, semakin menambah keasrian kawasan. Selain mengembalikan kondisi Pantai berpasir putih ke kondisi semula, pembuatan pedestrian juga membuat kawasan menjadi sangat ramah untuk wisatawan.
Dikonfirmasi terkait progres penataan pantai selagan Nusa, General Manager The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, kalau penataan pantai ini merupakan bagian dari proyek Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Penataan ini berkaca pada kondisi beberapa area pantai yang sempat abrasi, diantaranya di kawasan nusa dua terutama di depan the bay. Sehingga kondisi itu dimasukkan ke dalam penataan BWS. Tentu dalam pelaksanaannya telah dilakukan persiapan sebelum KTT G20 tahun 2022 lalu.
Terkait penataan, ada pembersihan yang dilakukan sebelumnya, karena penataan sementara pada konferensi IMF World Bank dulu, dilakukan dengan menggunakan geobag. Kemudian karena kondisi tertentu, dengan kajian dari BWS dan konsultan, penataan akhirnya dilakukan dengan konsep alami, dengan mengembalikan kondisi tanpa menggunakan penahan.
“Dari keputusan BWS, itu yang digunakan, yakni secara natural. Sehingga dalam penataan, dilakukan pembersihan terlebih dahulu di depan the bay, dan dilakukan penataan dengan mengembalikan ke kondisi semula atau natural,” kata Ardita, saat dikonfirmasi, Minggu 26 November 2023
Lebih lanjut dikatakan, untuk tahapan pelaksanaan proyek, sempat sedikit terhambat karena berbarengan dengan dilaksanakan event KTT G20. Sehingga saat pelaksanaan, sempat terhenti sejenak. Termasuk juga adanya event-event lain, sehingga di depan hotel, penataan sementara dihentikan. “Ini tentu beberapa hal yang mengakibatkan penataan membutuhkan waktu yang cukup lama,” ucapnya.
Kemudian berikutnya suplai pasir dari BWS, juga harus mendatangkan dari stockpile di pantai Mertasari, Sanur. Dari kondisi pasir yang disuplai, memang relatif sedikit berbeda. Untuk mengembalikan ke kondisi awal, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BWS, sehingga disepakati ada spot pasir yang diambil di kawasan Nusa Dua untuk digunakan menutup di atasnya.
“Terakhir kami melakukan komunikasi dengan BWS untuk percepatan penyelesaian. Diharapkan akhir Desember ini, penataan di kawasan pantai nusa dua sudah rampung. Sehingga saat ini disana sudah disiapkan, pasir yang akan digunakan untuk penataan,” terangnya.
Terkait kondisi pantai di kawasan Nusa Dua, dengan adanya beberapa teluk-teluk, memang ada kecenderungan berpotensi kembali terjadi abrasi. Untuk itu, beberapa metode yang telah disiapkan melalui kajian yang dilakukan, yakni pembangunan groin atau penahan pantai, dan metode natural seperti yang dilakukan saat ini.
Ia menyebutkan, kawasan pantai di Nusa Dua ini, secara rutin dalam tiga sampai 5 tahun harus dilakukan pengecekan kembali. Minimal dilakukan penambahan pasir dan sebagainya. “Artinya beberapa pantai itu harus dilakukan penataan, tidak boleh dilepas begitu saja. Apalagi pantai yang digunakan untuk kawasan pariwisata. Untuk itu, dalan penataan, diperlukan alat untuk melakukan pemindahan pasir. Kalau dilihat, di sejumlah titik seperti di depan hyatt selatan itu tumbuh pasir. Sementara di bagian utara mulai depan the bay itu, kecenderungan tergerus. Solusi kita kedepan kita membutuhkan alat yang digunakan secara rutin untuk memaintain pasir pantai. Disamping untuk melakukan pembersihan sampah saat musim angin timur,” katanya.
Alat untuk melakukan penataan secara rutin ini kata dia, sudah diusulkan, dan juga sudah dikomunikasikan dengan pemerintah kabupaten badung. Ia berharap, mudah-mudahan juga dimasukkan dalam program di Badung. Mengingat pantai di kawasan Nusa Dua, merupakan pantai yang cukup menghasilkan terutama untuk view pariwisata. (MBP1)