Parade Ogoh-ogoh Nyepi tahun Caka 1946, Dibatasi Maksimal Pukul 22.00 Wita

Wabup Ketut Suiasa, memimpin Rakor persiapan pelaksanaan upacara Melasti serta Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946 di Ruang Rapat Kriya Gosana Puspem Badung, Kamis (11/1). (ist)
MANGUPURA – baliprawara.com
Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946, yang juga berdekarna dengan perhelatan politik, Pemilihan Umum (pemilu) tahun 2024. Yang mana, dalam pelaksanaan menyambut hari raya nyepi, untuk di Badung karena berdekatan dengan Pemilu, maka pembuatan ogoh-ogoh yang viasanya dilakukan di balai banjar,akan disepakati bahwa penggunaan balai banjar sebagai TPS sebagai prioritas utama.
Sedangkan, di satu sisi, diatur sedemikian rupa agar dapat berjalan seirama dan berjalan dengan sebaik-baiknya, agar tidak mengganggu baik penyelenggaraan pemilu maupun pembuatan ogoh-ogoh. Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan pelaksanaan upacara Melasti serta Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi tahun Caka 1946, di Ruang Rapat Kriya Gosana Puspem Badung, Kamis 11 Januari 2024.
Dalam rapat tersebut, Wabup Suiasa menyampaikan, dalam pelaksanaan ogoh-ogoh di Badung akan dilaksanakan penilaian, pembuatannya, maupun parade dan sebagainya. Sedangkan untuk di desa akan diserahkan ke masing-masing desa, dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di desa adat masing-masing.
“Kami meminta dalam melaksanakan lomba atau parade ogoh-ogoh, diupayakan untuk tidak menggunakan jalan utama, sehingga dengan demikian, desa adat dapat membuat rekayasa lalu lintas, bekerjasama dengan pihak kepolisian dan untuk waktu maksimal pukul 22.00 Wita dan tidak ada sampai larut malam. Nanti desa adat setempat dapat mempersiapkan berdasarkan jumlah, durasi waktu yang sudah di rekayasa sedemikian rupa, harapannya dapat berjalan dengan baik,” harapnya.
Lebih lanjut dikatakan, dirinya sudah mengimbau kepada semua pihak, baik bendesa adat, perbekel, babinsa, dan bhabinkamtibmas di seluruh desa di Badung, agar melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan pihak pengusaha. Sehingga harapannya semua mempunyai komitmen dalam pelaksanaan seluruh rangkaian brata penyepian di Badung ini berjalan khidmat, khusyuk, tertib,aman, dan nyaman.
“Sehingga tidak terjadi kasus-kasus atau hal-hal yang akan mengganggu kesucian, kenikmatan, kenyamanan, dan keamanan. Kita kawal Badung ini menjadi daerah yang memiliki toleransi tinggi, menjadi role model yang dilihat wisatawan dan perhatian bagi dunia luar,” ucap Wabup Suiasa.
Sementara, terkait pelaksanaan Tawur Agung Kesanga, akan dilaksanakan di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut antara lain Kadisbud I Gde Eka Sudarwitha, perwakilan MDA Kabupaten Badung, Perwakilan Forkopimda Kabupaten Badung, perwakilan PHDI Badung, perwakilan KPU Badung, Ketua Yowana Kabupaten Badung. (MBP)