Pariwisata Bali Rugi Rp 9,7 Triliun Per Bulan, Pusat Siapkan Hibah Rp 1,2 Triliun

 Pariwisata Bali Rugi Rp 9,7 Triliun Per Bulan, Pusat Siapkan Hibah Rp 1,2 Triliun

GIANYAR – baliprawara.com

Selama pandemi Covid-19, sektor pariwisata di Bali sangat terdampak, mengingat Bali sebagai provinsi yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan. Bahkan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pertumbuhan Bali pada kuartal II/2020 anjlok 10,98 persen secara year on year (YoY). 

Sepanjang bulan Maret sampai Juli 2020, Dinas Pariwisata Bali mencatat kerugian ekonomi akibat pandemi Covid-19 mencapai Rp 48,5 triliun atau sekitar Rp 9,7 triliun per bulan. Untuk membantu industri pariwisata bertahan di tengah pandem, Pemerintah Pusat melalui Kemenparekraf/Baparekraf bersama Kemenkeu juga telah menyiapkan dan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp3,3 Triliun bagi pelaku usaha pariwisata dan pemerintah daerah. Hibah ini juga disiapkan untuk membantu meningkatkan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi wisatawan 

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dari hibah sebesar Rp 3 3 Triliun, Bali mendapat porsi paling besar, yakni kurang lebih Rp 1.2 Triliun. Hal itu kata dia, karena Bali paling terdampak akibat Covid-19. “Tujuan utama dari hibah pariwisata ini adalah membantu pemerintah daerah serta industri hotel dan restoran yang saat ini sedang mengalami gangguan finansial serta recovery penurunan pendapatan asli daerah (PAD) akibat pandemi Covid-19 dengan jangka waktu pelaksanaan hingga Desember 2020,” kata Wishnutama, usai peluncuran program We Love Bali, Rabu (14/10) di Bali Safari.

Ditambahkannya, program tersebut ditujukan untuk membantu operasional industri seperti pembayaran gaji karyawan dan lainnya sesuai dengan peruntukkan program. Selain itu, program yang masuk dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini juga untuk membantu industri melengkapi atau penguatan penerapan protokol kesehatan. “Program ini secara keseluruhan diharapkan dapat membantu industri untuk bertahan dan bangkit dari pandemi sekaligus memperkuat penerapan protokol kesehatan. Sehingga industri dapat kembali produktif dan tetap aman Covid-19 serta kepercayaan wisatawan pun semakin meningkat,” yakinnya. (MBP1)

See also  21 Pasien Covid-19 di Denpasar Dinyatakan Sembuh, Kasus Positif Bertambah 33 Orang

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *