Pariwisata Tanjung Benoa Bersiap Bangkit dari Keterpurukan
MANGUPURA – baliprawara.com
Kawasan Tanjung Benoa yang biasanya dipadati wisatawan, kini terlihat sepi tanpa aktivitas wisata. Dari pantauan di lapangan, dengan tidak adanya wisatawan, perahu dan boat yang biasanya berlalu-lalang kini hanya terparkir rapi. Sesekali jajaran boat ini terlihat bergoyang terempas ombak.
Menjelang tatanan hidup baru atau new normal, Bendesa Adat Tanjung Benoa Made Wijaya mengaku sudah melakukan persiapan matang. Bahkan pihaknya juga sudah melakukan rapat dengan stakeholders terkait untuk mempersiapkannya. “Semua pihak harus bersinergi terutama komponen pariwisata khususnya wisata bahari,” ucapnya.
Selaku pengayah di desa adat, pihaknya juga terus mendorong masyarakat dalam hal menyambut new normal. Dari yang sudah dilakukan, sinergitas kata dia merupakan hal yang paling penting. Seluruh stakeholder dan prajuru desa tak henti-hentinya memberikan semangat kepada masyarakat untuk bisa bangkit dari keterpurukan. “Kita harus bisa bangkit karena perekonomian terutama di pariwisata ini cukup terganggu dengan Covid-19,” kata Wijaya yang juga anggota DPRD Badung saat dikonfirmasi belum lama ini.
Lebih lanjut dikatakannya, semua kalangan sudah merasakan dampak pandemi Covid-19. Tentunya, semua komponen tidak boleh terhanyut dalam keterpurukan. Makanya, desa adat bersama 23 jasa wisata yang ada di Tanjung Benoa melalui wadah Gahawisri tengah gencar mempersiapkan diri untuk menyongsong new normal. “Kita harus melakukan hal-hal yang positif serta kita harus bangkit kembali dari cobaan,” ajaknya. (MBP1)