Pasar Seni Guwang Dilaunching Sebagai Pasar Tradisional Bebas PSP

Suasana launching pasar seni Guwang, Gianyar.
GIANYAR – baliprawara.com
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar telah bekerjasama dengan Pasar Seni Guwang untuk menjadikan percontohan pasar Tradisional yang bebas Plastik Sekali Pakai (PSP) atau penggunaan tas Kresek. Upaya ini dilakukan, untuk mendukung Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018. Hal ini mulai diterapkan dengan di-launching-nya Pasar Seni Guwang Gianyar oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ni Made Mirnawati bertempat di pelataran pasar.
Tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke 21, Pasar Seni Guwang merayakan dengan sekaligus me-launching menjadi pasar seni pertama, bebas Plastik Sekali Pakai di Bali. Tepat pada Minggu 27 November 2022 pukul 20.00 Wita, Ni Made Mirnawati mengaku sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bendesa Adat Guwang sebagai pengelola pasar yang telah bersedia menjadi pasar percontohan bebas plastik sekali pakai. Selama ini pengurangan kantong kresek sudah cukup efektif dilakukan di swalayan, tetapi sayangnya, masih banyak digunakan di pasar tradisional. “Dengan tanda launching ini, diharapkan pasar Seni Guwang ini bisa menjadi contoh pasar-pasar tradisional yang lain,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada PPLH Bali dan GIDKP serta Canada Fund yang telah mendukung dalam pendampingan dan pendanaan. “Berharap, tidak hanya pasar Seni Guwang saja yang menjadi percontohan tetapi pasar lainnya juga bisa dijadikan percontohan,“ ujar Mirnawati.
Disisi lain, Bendesa Adat Guwang sebagai pengelola pasar seni Guwang mengatakan, ini salah satu bentuk terobosan dalam memperkuat citra pasar. Apalagi di era setelah pandemi dan era pasar online, pasar tradisional seperti mulai ditinggalkan. “Oleh karena itu, dengan adanya gerakan pengurangan kantong plastik, akan menunjukan ke pasar internasional bahwa Pasar Guwang merupakan pasar yang peduli lingkungan. Sehingga, banyak peminat dari turis-turis mancanegara dan domestik,” ucapnya.
Menurut Bendesa, tas-tas kresek akan digantikan dengan tas kain atau minimal menggunakan bahan spunbond yang kuat, agar tas bisa digunakan berulang-ulang.
Dalam kesempatan launching juga hadir anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Nyoman Parta yang sangat konsen terhadap lingkungan, DInas Perindustrian dan perdagangan, PPLH Bali, GIDKP, Kepala Desa Guwang, Tim 11 Pendiri Pasar Seni Guwang, HPI (Perhimpunan Pramuwisata Indonesia) Provinsi Bali, dan 600 para pedagang pasar Seni Guwang. (MBP)