Pasien Terakhir dari Total 18 Korban Kebakaran Gudang LPG di Denpasar Akhirnya Meninggal

 Pasien Terakhir dari Total 18 Korban Kebakaran Gudang LPG di Denpasar Akhirnya Meninggal

Seluruh korban kebakaran gudang LPG di Denpasar, yang berjumlah 18 orang, meninggal dunia.

DENPASAR – baliprawara.com

Korban terakhir kejadian kebakaran gudang Liquefied petroleum gas (LPG) di Jalan Cargo Taman I, Denpasar, dikabarkan meninggal dunia, pada Sabtu 22 Juni 2024. Dengan demikian, semua korban yang total berjumlah 18 orang tersebut, telah dinyatakan meninggal dunia.

Korban atas nama Ahmad Tamyis Mujaki (25), menjadi yang terakhir dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar. Ia akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 16.20 Wita, setelah hampir 2 minggu mendapat perawatan intensif, sejak kejadian pada Minggu 9 Juni 2024.

Menurut keterangan Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah Denpasar, I Dewa Ketut Kresna, pasien atas nama Ahmad Tamyis Mujaki, sebelumnya merupakan rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada, Kabupaten Badung. “Ahmad meninggal tanggal 22 Juni pukul 16.20 Wita,” katanya melalui pesan singkat, Minggu 23 Juni 2024.

Diketahui, Ahmad meninggal karena kondisi luka bakar yang diderita mencapai 72 persen. Tak hanya mengalami luka bakar, namun Ahmad juga mengalami trauma jalan napas. Akibat kondisi ini, Ahmad bahkan sempat dibantu dengan selang ke dalam tubuh untuk membantu pernafasan, serta menggunakan mesin ventilator.

Dokter di RSUP Prof Ngoerah bahkan telah mengusahakan agar Ahmad dapat melewati fase kritis, namun, korban tak dapat bertahan setelah mendapat perawatan selama 13 hari. 

Sebelumnya pada 20 Juni 2024, Direktur Medik dan Keperawatan RS Prof Ngoerah, dr. Affan Priyambodo Permana, Sp., BS(K), sempat menyampaikan bahwa, pasien atas nama Ahmad mengalami luka bakar derajat berat dengan ketebalan 2B3 yang menandakan ketebalan kerusakan kulit dan juga luasnya 72 persen.

See also  Kodam IX /Udayana Bersama Jajaran, Bagikan 1500 Masker Hari Pertama PPKM

Dengan pemberat trauma jalan nafas atau inhalasi dari jalan nafas, hidung sampai ke seluruh badan mengalami luka bakar. Hal itu diakibatkan karena ledakan gas ini terhirup dan masuk ke saluran pernafasan.

“Pasien ini karena mengalami luka bakar yang cukup luas, tentu mengalami gangguan dari volume cairan, elektrolit tubuh, dan beresiko terhadap infeksi yang diperbaiki dengan pemberian cairan, pemberian nutrisi dan juga pencegah untuk infeksi,” kata dr. Affan, melalui keterangannya. (MBP)

 

redaksi

Related post