Paus di Pantai Yeh Malet, Diambil Sampel untuk Pastikan Penyebab Kematian

 Paus di Pantai Yeh Malet, Diambil Sampel untuk Pastikan Penyebab Kematian

Paus berukuran besar yang terdampar di pantai Yeh Malet, akhirnya dikubur, Kamis 6 April 2023.

AMLAPURA – baliprawara.com

Paus yang ditemukan di pantai Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, tepatnya di perbatasan Klungkung-Karangasem, Kamis 6 April 2023, akhirnya dikuburkan di pinggir pantai. Dengan menggunakan dua alat berat, sebelum dikubur, lubang berukuran besar dibuatkan di sekitar lokasi. 

Sebelum di kubur, pihak Balai Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) melakukan pengambilan sampel untuk mengetahui penyebab kematian. Menurut Kepala Balai Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut, Permana Yudiarso, ST. MT., pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematiannya. 

Dikatakannya, pihaknya telah melakukan Nekropsi atau bedah bangkai untuk menelusuri adanya gangguan atau kelainan pada anatomi tubuh secara keseluruhan. Sementara, untuk hasilnta, pihaknya masih menunggu, dengan estimasi 1 bulan ke depan. “Kami melakukan Nekropsi untuk mengetahui penyebab kematian,” ucapnya.

Terkait apakah ini merupakan Paus yangs ebelumnta terdampar di pantai Lepang, Klungkung, ia membenarkan hal itu. “Ya, ini paus yang kemarin di Pantai Lepang, kami akan investigasi penyebabnya, dari hasil kajian tim kedokteran hewan forensik. Kemungkinan sakit, namun perlu bukti ilmiah hasil laboratorium dan analisis dokter hewan forensik,” bebernya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu 5 April, seekor paus yang terdampar di pantai Lepang, kondisinya masih hidup. Oleh nelayan dan masyarakat setempat, akhirnya didorong ke tengah laut. Saat itu akhirnya Paus berhasil dibawa ke tengah laut, tepat nya di arah timur, yakni di selat Lombok. 

Perkiraan awal paus ini terdampar, karena kemungkinan kondisi cuaca buruk dan adanya gempa yang terjadi sebelumnya. Kemudian, selain itu kemungkinan juga terbawa arus laut, akibat adanya siklon tropis, apalagi gelombang juga cukup tinggi. Apalagi akhir Maret lalu, ada badai matahari yang mengakibatkan adanya beberapa paus terdampar. Di Bali saja, ada dua, kemudian di Sumenep, di Kupang ada 3 ekor paus. (MBP1)

See also  Prosesi Penyatuan Tanah dan Air di Titik Nol Kilometer Ibu Kota Nusantara

 

redaksi

Related post