Pedestrian Pantai Kuta Amblas Tergerus Ombak, PUPR Badung Segera Lakukan Penanganan

 Pedestrian Pantai Kuta Amblas Tergerus Ombak, PUPR Badung Segera Lakukan Penanganan

Kondisi kerusakan pedestrian di kawasan Pantai Kuta, akibat hempasan ombak. (ist)

MANGUPURA – baliprawara.com

Gelombang air laut pasang, kembali menerjang kawasan pesisir pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Sabtu 4 Januari 2025. Akibat kuatnya hempasan ombak tersebut, tak hanya mengakibatkan abrasi yang cukup parah, namun juga mengakibatkan kerusakan pada Jalan setapak atau pedestrian di kawasan Pantai Kuta. Gelombang tinggi ini diperkirakan terjadi pada Sabtu sekitar pukul 17.00 wita.

Meski kerusakan pedestrian tidak terlalu luas, namun kondisi ini cukup membahayakan. Mengingat jalan setapak ini biasanya digunakan untuk akses berolahraga dan jalan-jalan bagi para wisatawan.

Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Anak Agung Rama Putra,kerusakan ini memang akibat hempasan gelombang pasang air laut. Sementara, untuk kerusakan yang terjadi tidak terlalu luas, dengan panjang sekitar lima meter.

Namun, untuk lokasi kerusakan pedestrian, berada di dekat salah satu hotel, yang tak jauh dari area ramai kunjungan wisatawan. Hingga saat ini belum ada laporan kerugian dari wisatawan maupun pedagang terkait insiden ini. “Kerusakan pedestrian Pantai Kuta ini terjadi Sabtu pukul 17.00 Wita, saat gelombang air sangat tinggi pasangnya,” katanya, Minggu 5 Januari 2025.

Untuk penanganan kerusakan kata dia, akan dimulai dikerjakan Senin 6 Januari 2025. Pihaknya dari Dinas PUPR Badung telah menyiapkan peralatan dan personel untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Namun lanjut dia, pekerjaan perbaikan dimaksud, harus menunggu kondisi air laut yang lebih stabil. Hal itu karena kondisi muka air laut yang masih sangat tinggi.

“Kami belum bisa memulai perbaikan hari ini. Perbaikan akan dilakukan pada Senin saat air laut mulai surut. Dengan upaya maksimal, perbaikan hanya akan memakan waktu satu hari,” ucapnya.

See also  Bupati Giri Prasta, Apresiasi Bareskrim Bantu Badung Tertibkan Tower Tanpa Izin

Ia mengatakan, kerusakan pedestrian akibat gelombang pasang ini, menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan perlindungan kawasan pesisir. Untuk itu, pembangunan dinding penahan (revetment) di depan jalan setapak, perlu diterapkan sebagai langkah mitigasi jangka panjang.

Dalam waktu dekat, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, juga tengah merencanakan pengurugan pasir pantai dan pemasangan breakwater di beberapa lokasi strategis. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat perlindungan kawasan pesisir dan mencegah kerusakan di masa depan.

“Mencegah agar kejadian serupa tidak terulang, harus ada revetment atau dinding penahan setelah walkway (jalan setapak). Dengan begitu, gelombang pasang tidak langsung menghantam pedestrian,” pungkasnya

Selain perbaikan pedestrian, selama musim angin barat ini, pihaknya juga melakukan penanganan sampah kiriman di kawasan Pantai Kuta dan sekitarnya. Sampah yang terbawa gelombang pasang dibersihkan menggunakan dua doser dan empat truk. Lokasi pembersihan meliputi Pantai Kuta, Legian, Jerman, dan Seminyak.

“Meski perbaikan pedestrian harus menunggu kondisi air laut stabil, kami tetap melakukan gotong royong hari ini untuk membersihkan sampah. Penanganan ini melibatkan tim dari PUPR dan alat berat yang sudah kami siapkan,” kata dia menambahkan. (MBP)

 

redaksi

Related post