Peduli Kesehatan dan Lingkungan, PKK Banjar Sangut Gencarkan Program Berkelanjutan

Ketua PKK Banjar Sangut, Desa Carangsari, Kecamatan Petang. Badung, Ni Nyoman Muliartini (dua kiri) bersama warga.
MANGUPURA – baliprawara.com
Kesadaran untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, penting untuk terus ditumbuhkan, terutama dari lingkup terkecil yakni lingkungan keluarga hingga lingkungan banjar. Apalagi pasca pandemi Covid-19 yang sempat melanda dunia termasuk Bali, tentu masalah kesehatan dan kebersihan saat ini sudah menjadi hal yang utama.
Terkait Kesehatan dan Kepedulian lingkungan, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banjar Sangut, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung, ternyata terus bergerak maju, melalui program berkelanjutan. Sejumlah program yang berkaitan dengan itu telah dilakukan dan terus dijalankan hingga saat ini.
Seperti yang disampaikan Ketua PKK Banjar Sangut, Desa Carangsari, Kecamatan Petang. Badung, Ni Nyoman Muliartini atau sering disapa Dela, saat ditemui, Minggu 5 Februari 2023. Menurutnya, dalam mendukung program kesehatan, pihaknya telah mencanangkan gerakan tanaman obat keluarga (Toga) di lingkungan keluarga, di banjar Sangut. Melalui program ini, pihaknya berharap agar Toga yang dimaksud, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Terlebih selama dua tahun, dunia sempat dilanda Pandemi Covid-19. Tentu Toga yang ada di rumah masing-masing, bisa menjadi bahan obat alami untuk keluarga.
“Program Toga ini telah kami dicanangkan sejak.tahun 2017 lalu. Bahkan hingga saat ini, Toga masih tetap kita terapkan, dengan harapan, dapat bermanfaat untuk bahan obat herbal masyarakat,” ucapnya.
Selain program Toga ini, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pengelolaan sampah dari sumbernya, pihaknya juga terus mengedukasi masyarakat. Terutama dalam hal pemilahan sampah organik dan anorganik. Dari pemilahan yang dilakukan, melalui bank sampah yang telah diterapkan, sampah plastik yang bisa didaur ulang, akan dikumpulkan melalui bank sampah. “Melalui bank sampah ini, kami berharap masyarakat bisa teredukasi untuk ikut membantu program pemerintah dalam penanganan sampah berbasis sumber,” harapnya.
Dari dua program kesehatan dan lingkungan yang telah dilakukan ini, ternyata kata Dela, masih ada permasalahan lingkungan di masyarakat, yang perlu mendapatkan perhatian serius. Yang mana, selama ini, permasalahan terkait limbah minyak goreng bekas atau minyak jelantah, masih belum tertangani dengan baik.
Dikatakannya, masih banyak masyarakat yang membuang limbah minyak jelantah ke lingkungan. Hal ini bila dibiarkan begitu saja, tentu dalam waktu lama, akan menjadi permasalahan serius terhadap lingkungan. Selain dapat mencemari tanah, limbah minyak jelantah ini juga bisa mencemari sumber air.
“Permasalahan minyak jelantah di masyarakat yang dibuang sembarangan ke lingkungan, tentu perlu mendapat perhatian serius. Untuk itu, kami dari PKK Banjar Sangut, mengajak masyarakat untuk mengelola minyak jelantah dengan baik, agar lingkungan bersih, untuk masa depan,” kata Dela. (MBP)