Pembangunan Jalan Lingkar Selatan, PUPR Lanjut Bahas Trase Pecatu dan Jimbaran
MANGUPURA – baliprawara.com
Kelanjutan proses pembebasan lahan, terkait rencana pembangunan Jalan Lingkar Selatan, Badung, kembali dibahas. Hal ini dilakukan setelah sebelumnya sempat mengalami sedikit kendala di tahun 2023. Yang mana, pembahasan telah dilakukan pihak Dinas PUPR bersama Camat dan sejumlah tokoh masyarakat, di ruang rapat kecil Kantor Camat Kuta Selatan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Badung, I Gusti Ngurah Made Suardika, menjelaskan, kalau rapat tersebut membahas tentang kelanjutan trase Pecatu, dan upaya penjajakan untuk trase Jimbaran. Hal itu merupakan tindak lanjut pengadaan lahan sebelumnya yang sempat mengalami sedikit kendala di tahun 2023.
Pada rapat tersebut, pihaknya meminta data warga sebagai dokumen untuk tindaklanjut daftar nominatif. Setelah itu akan dilanjutkan penggantian wajar sesuai penilaian appraisal. “Tahap selanjutnya untuk di Pecatu adalah penetapan daftar nominatif, kemudian dilakukan penunjukan appraisal dan penetapan nilai penggantian wajar. Setelah itu baru penggantian pembayaran,” katanya, Minggu 24 Maret 2024.
Untuk di Pecatu, semula beberapa warga diakuinya masih keberatan terkait pembebasan lahan. Namun apa yang dilakukan Pemkab Badung semata-mata demi kepentingan umum dan mekanisme sudah sesuai dengan UU.
“Tidak sedikit pula warga yang memahami hal itu, sebab apa yang dilakukan semata untuk mengurai permasalahan kemacetan yang terjadi. Selain melibatkan masyarakat, tahapan tersebut juga sudah dikomunikasikan dengan pihak akomodasi wisata yang dilewati jalan tersebut,” terangnya.
Selain kelanjutan trase Pecatu, khususnya segmen 4, yaitu dari Labuan Sait ke Cemongkak, pihaknya juga melakukan penjajakan untuk trase Jimbaran. Yang mana untuk segmen 4 ini nantinya akan berlanjut sampai ke wilayah Jimbaran. Yaitu Jalan Puri Gading mengarah ke jalan Kacong dilanjutkan ke Jalan Karang Mas.
Namun karena jalan itu cukup panjang, dengan lebar 24 meter, maka pembebasan lahan tidak bisa dilakukan seketika. Pembebasan akan dilakukan melihat kemampuan keuangan daerah, sehingga yang ditempuh adalah melakukan skala prioritas. “Untuk Jimbaran, nanti ini akan diadakan sosialisasi. Pada intinya tokoh-tokoh di Jimbaran siap mendukung untuk pengadaan lahan. Target kita rampung tahun 2024, tentunya disesuaikan dengan pimpinan,” terangnya.
Sementara Camat Kutsel, Ketut Gede Arta berharap, Jalan Lingkar Selatan benar-benar bisa terwujud dan pengerjaanya berjalan sesuai tahapan. Selain untuk mengatasi kemacetan, jalan tersebut diyakini dapat membuka destinasi baru di kedua wilayah. Sehingga masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan agar jalan tersebut bisa direalisasikan.
“Kita ingin wujudkan, pariwisata yang berkelas dunia dengan standar premium. Salah satu bentuknya adalah dengan lintas jalan. Masukan di masyarakat ada, terkendala signifikan tidak ada. Karena tahapannya ini dilaksanakan secara komprehensif dan mempertimbangkan asas manfaat. Rencana ini juga ikut disosialisasikan oleh lurah dan perbekel masing-masing,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Ketua LPM Kelurahan Jimbaran, Made Dharmayasa menyampaikan, untuk jalan lingkar barat trase Jimbaran, nantinya akan menghubungkan sekitar Pecatu Graha ke tanah warga yang akan dibebaskan, tanah provinsi di Cengiling, tembus ke Jalan Kacong II dan nyambung ke depan hotel Royal Tulip Springhill dan ke Karangmas Sejahtera.
Masyarakat Jimbaran diakuinya menyambut baik pembuatan jalan tersebut, karena tingkat kepadatan lalu lintas di selatan cukup tinggi. “Sejauh ini tidak ada kendala. Nanti akan ada pelebaran samping kanan kiri di jalan karangmas. Sebab lebar jalan kan 24 meter secara keseluruhan,” ucapnya. (MBP)