Pembangunan Museum Majapahit di Tanah Lot, Langkah Strategis Pelestarian Budaya
TABANAN, – baliprawara.com
Peletakan batu pertama pembangunan Museum Majapahit Tanah Lot yang berlokasi di kawasan DTW Tanah Lot, Beraban, Kediri, Tabanan, berlangsung, Minggu, 22 September 2024. Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menunjukkan komitmennya dalam pelestarian warisan sejarah melalui peletakan batu pertama pembangunan Museum Majapahit Tanah Lot.
Dalam rangkaian upacara yang sama, juga dilaksanakan ritual Mulang Dasar sebagai simbolik dimulainya pembangunan yang direncanakan selama 12 bulan. Pembangunan ini akan dibagi dalam dua tahap, yakni tahap pertama berlangsung dari September hingga Februari, dan tahap kedua dari April hingga September 2025. Tujuan utama dari museum ini adalah untuk melestarikan warisan budaya serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah.
Bupati Sanjaya menekankan pentingnya DTW Tanah Lot sebagai kawasan pariwisata yang perlu dikembangkan lebih lanjut sekaligus sebagai tempat edukasi sejarah dan budaya. “Keberadaan DTW Tanah Lot kedepannya perlu lebih difokuskan untuk mengembangkan potensi kawasan,” ungkap Sanjaya. Menurutnya, penambahan fasilitas seperti museum akan membantu mengedukasi generasi muda tentang sejarah Pura Tanah Lot dan hubungan historisnya dengan Kerajaan Majapahit dan lainnya.
Pura Tanah Lot atau Obyek Wisata Tanah Lot yang sudah mendunia apalagi dengan akan hadirnya museum Tanah Lot, diyakini Sanjaya akan semakin berkembang pesat dan maju. “Perlu kita ketahui, bahwa Pura Tanah Lot memiliki hubungan historis dan budaya yang erat dengan Kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan Hindu-Buddha besar di nusantara pada abad ke-13 hingga ke-15,” tambahnya seraya berkata pembangunan ini merupakan penghargaan terhadap warisan sejarah dan budaya leluhur.
Bupati Sanjaya juga berharap, museum ini dapat berfungsi sebagai pusat edukasi bagi masyarakat, pelajar, dan peneliti serta menjadi daya tarik wisata yang tentunya akan membawa manfaat besar bagi pengembangan ekonomi di Kabupaten Tabanan. Selain itu, Sanjaya juga berkeinginan museum ini dapat membangkitkan rasa bangga masyarakat terhadap identitas budaya yang ada. “Melalui museum ini, kita berharap dapat melestarikan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu kita,” ujarnya lebih lanjut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Majapahit Tanah Lot Bali, I Gusti Made Suryantha Putra, menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati Sanjaya. Ia menekankan, bahwa pembangunan museum ini adalah langkah awal untuk menciptakan sejarah baru tentang Majapahit di Tabanan. “Sejarah mengatakan tempat inilah tempat pertama Majapahit mendarat. Saya berharap semua teman-teman, begitu pembukaan, datang kembali. Museum ini akan menggunakan teknologi, sehingga kita seolah-olah masuk ke dalam zaman kerajaan Majapahit di abad ke-13,” jelasnya.(MBP/r)