Pembuatan Sumur Dalam, Diperlukan Pemahaman Teknis Serta Kajian oleh Ahli
DENPASAR – baliprawara.com
Terkait pembuatan sumur dalam, diperlukan pemahaman teknis serta memerlukan kajian oleh ahlinya. Karena, apabila salah perhitungan, tentunya akan dapat mengganggu ekosistem dan sumber daya alam yang ada.
“Misalnya bila di kabupaten/kota di wilayahnya ada Balai Waduk dan Sungai (BWS), kita bisa berkonsultasi terkait lokasi pembuatan sumur dalam yang paling bagus. Sehingga tidak merusak baik lingkungan, ekologi dan lain sebagainya,” kata Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya, dalam arahannya pada Rakor melalui Vidcon lanjutan terkait pembahasan proyek pompa hidram dan sumur dalam di wilayah Kodam IX/Udayana, Jumat (26/2).
Menindaklanjuti Rakor yang digelar Kodam IX/Udayana bersama Kementerian terkait dan Pemda di wilayah tugas Kodam IX/Udayana pada Kamis (25/2), terkait akan kebutuhan air bagi masyarakat yang selama ini mengalami kesulitan air di daerahnya, pihaknya mengajak bersama-sama untuk mengerjakan proyek ini dengan tetap optimis. Kalau ada yang bisa dikoordinasikan dan memang harus dikoordinasikan baik dengan Pemda, BWS, Bupati/Wali Kota, Camat maupun Lurah pihaknya mengharapkan agar dilaksanakan. Sehingga, apa yang akan dikerjakan tersebut dapat berjalan sesuai rencana dan terwujudnya manfaat yang sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk diketahui, dalam pelaksanaan pengerjaan 19 titik pembuatan pompa hidram yang sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu, salah satu pengerjaan pompa yang berada di wilayah Kodim 1604/Kupang, telah selesai dikerjakan. Bahkan, pada Kamis (25/2) sudah diresmikan langsung oleh Gubernur NTT. Sehingga airnya pun dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat Kelurahan Lelogama, Kec. Amfoang Selatan, Kab. Kupang. (MBP)
