Pementasan Drama Gong Legend di Alun Alun Bangli, Dipadati Ribuan Penonton
BANGLI – baliprawara.com
Drama gong adalah salah satu seni drama tari yang paling diminati oleh masyarakat Bali pada era tahun 1980 hingga tahun 2000an. Yang mana pada masa itu, banyak bermunculan seniman drama gong di Bali, khususnya di Kabupaten Bangli Seperti almarhum Dolar, Petruk, Perak, Sang Ayu Ganti, Nengah Dwi Madya Yani dan kawan-kawan. Namun sesuai perkembangan zaman dan tekhnologi peminat drama gong mulai berkurang bahkan pertunjukan drama gong nyaris tidak pernah dipentaskan.
Dalam rangka membangkitkan kembali seni drama gong di Bali, khususnya di Kabupaten Bangli, Pemerintah Kabupaten Bangli dalam kepemimpinan Bupati Sang Nyoman Sedana Arta dan Wakil Bupati Bangli Wayan Diar, kembali membangkitkan seni drama gong yang sempat meredup eksistensinya. Drama gong Bangli, kembali dirangkul dan diberi nama “Sekaha Gong Sancaya Bangli Era Baru” oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. Serta dalam rangka memperingati Hut Bangli yang ke 818 drama gong kembali dipentaskan di panggung utama alun alun Kabupaten Bangli pada Jumat 13 Mei 2022 malam.
Pementasan drama gong yang diperankan oleh penari penari drama gong legend, diantaranya Nyoman Subrata (Petruk), Sang Ketut Arka (Perak), Ni Ketut Yudani (Perami), Wayan Kajeng (Bhagawan), Sang Ayu Tirta (Putri), Nengah Dwi Madya Yani (Putri) dan Sang Ayu Ganti (Liku) dan dibantu oleh penari pendukung lainnya tersebut, mengundang animo semangat masyarakat Bangli untuk menonton. Ribuan penonton dari kalangan anak-anak hingga lansia, padati alun-alun Kabupaten Bangli, dan tak kalah juga pada kesempatan tersebut hadir Gubernur Bali Wayan Koster di dampingi Ny.Putri Koster.
Selain Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, didampingi Ny. Sariasih Sedana Arta, Wakil Bupati Bangli Wayan Diar di dampingi Ny. Suciati Diar, juga turut dihadiri Bupati Gianyar, Made Agus Mahayastra didampingi Ny.Surya Adnyani Mahayastra, Bupati Karangasem Gede Dana, Sekda Bangli Ida Bagus Gede Giri Putra didampingi Ny.Suardini Giri Putra serta Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli.
Gelak tawa dan kebahagiaan penonton sangat terlihat jelas menikmati pementasan drama gong di alun-alun Bangli, seperti mengenang kembali masa lampau dimana saat masanya drama gong sedang jayanya. Memang sudah sepantasnya keberadaan drama gong dibangkitkan kembali dan generasi muda harus mampu menjadi penerus dan melestarikan keberadaan Drama Gong itu sendiri.
Salah satu penari drama gong legend yang masih eksis sampai saat ini Nyoman Subrata (Petruk) ditemui seusai pementasan drama gong di alun alun Bangli mengatakan, dirinya merasa sangat bangga, di usianya yang ke 74 tahun ini bisa berkumpul kembali dan tampil bersama rekan-rekan drama gong legend serangkaian Hut Bangli ke- 818. Semangatnya bertambah ketika mendengar tepuk tangan dari ribuan penonton, serta kehadiran Gubernur Bali Wayan Koster, yang didampingi Bupati Bangli dan Wakil Bupati Bangli, Bupati Gianyar serta Bupati Karangasem yang membuat semangat para penari semakin tinggi.
Seniman asal Br.Kawan Bangli ini berharap, untuk kedepannya agar masyarakat selalu bisa menikmati pementasan drama gong dan kesenian drama gong ini dapat beregenerasi, serta pemerintah daerah selalu memperhatikan para seniman Bali untuk tetap bisa berkarya untuk melestarikan kesenian Bali. (MBP)