Pemkab Sumba Timur Kirim 15 Mahasiswa Kuliah di ITB STIKOM Bali Sambil Magang Online Bergaji di Singapura
WAINGAPU – baliprawara.com
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur dibawah kepemimpinan duet Bupati Drs. Khristofel Praing, M.Si dan Wakil Bupati David Melo Wadu, S.T., membuat gebrakan visioner dengan mengirim 15 mahasiswanya melanjutkan kuliah di ITB STIKOM Bali sambil mengikuti magang online di Singapura. Menariknya para mahasiswa ini mendapat uang saku yang nilainya lebih dari cukup sehingga bisa membiayai kuliahnya dan diri sendiri pada tahun kedua sampai tahun keempat atau tamat kuliah.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Transnaker) Kabupaten Sumba Timur, Nicolas Pandarangga, S.TP., MM sebagai leading sector program kerjasama ini menerangkan, ke-15 mahasiswa tersebut terdiri dari 11 perempuan dan 4 laki-laki. Mereka adalah Valensia Nadila Rambu Djola, Yandrian Behar Ngunju Amah, Bonefasius Kopong, Adrin Kahi Leba, Erin Saputri Rohi, Chelin Pebriani Ataratu, Gracelia Alvira Rambu Ngguna, Yandriani Martha Djawa Huky, Narwasti Kapita, Yesiana Kahi Kalawua, Andrean Hama Duna, Steven Djuka Nau, Fargas Lari, Mechelia Djanggandewa dan Intan Sri Dewi Lusia Yinna.
“Pengiriman mahasiswa Sumba Timur ke ITB STIKOM Bali guna mengikuti magang di Singapura ini adalah tindak lanjut dari MoU antara Pemkab Sumba Timur dengan ITB STIKOM Bali yang sudah ditandatangani saat Wisuda ke-29 ITB STIKOM Bali pada 31 Mei 2022 lalu. Selanjutnya kami bergerak cepat sosialisasikan program ini untuk menjaring calon mahasiswa. Setelah melewati tahapan seleksi, terpilih 15 mahasiswa. Biaya program ini tahun pertama sepenuhnya menggunakan anggaran dari APBD Sumba Timur, sedangkan tahun kedua sampai tahun keempat dibiayai oleh mahasiswa dengan uang sakunya selama mengikuti magang,” kata Kadis Transnaker Sumba Timur, Nicolas Pandarangga ketika dihubungi dari Bali melalui telepon selulernya, Kamis 22 Desember 2022.
Nicolas Pandarangga berharap, para mahasiswa terpilih dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya demi masa depannya dan untuk kebaikan Sumba Timur lima tahun mendatang. Apalagi, tahun pertama ini mereka tidak perlu ke Bali tetapi tetap tinggal di Waingapu sehingga tidak ada biaya kos dan lain-lain.
“Karena biaya kuliah tahun pertama sudah ditanggung Pemkab Sumba Timur maka kami berharap anak-anak belajar dengan baik, mengasah kemampuan di bidang teknologi informasi dan mengasah kemampuan berbahasa Inggris sehingga dapat mengikuti perkuliahan dengan baik dan saat penempatan kerja pada tahun kedua nanti sesuai harapan kita semua. Saya pribadi sangat yakin anak-anak Sumba Timur bisa melakukannya,” ucap Nicolas Pandarangga.
Kadis Transnaker Sumba Timur Nicolas Pandarangga menambahkan, kerjasama antara Pemkab Sumba Timur dengan ITB STIKOM Bali adalah salah satu implementasi dari Program Bupati Drs. Khristofel Praing, M.Si dan Wakil Bupati David Melo Wadu, S.T., yang dikenal dengan sebutan SEHATI atau Sejahtera, Harmoni, Tertib guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam menguasai teknologi informasi agar bisa bersaing dan memiliki kompetensi di era digital ini, terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi tetapi memiliki kemampuan di bidang IT.
Direktur Kerjasama, Pemasaran dan Humas ITB STIKOM Bali Dra. Ni Made Astiti, MM.Kom bersama stafnya Julius Ngantung, S.E., MBA yang saat ini sedang berada di Waingapu, Sumba Timur, mendampingi Nicolas Pandarangga menambahkan, para mahasiswa asal Sumba Timur ini akan bergabung dengan mahasiswa lainnya pada beatch ke-6 yang memulai perkuliahan tanggal 4 Januari 2023 mendatang khusus untuk pemantapan bahasa Inggris.
Ni Made Astiti menjelaskan, Lithan Edu Claas Singapura sebagai mitra ITB STIKOM Bali dalam hal ini akan memulai perkuliahan perdana pada bulan Maret 2023, menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dengan modul mata kuliah dari Lithan Edu Claas sesuai program studi yang dipilih mahasiswa.
“Kebetulan anak-anak Sumba Timur semuanya mengambil Program Studi Bisnis Digital sehingga pilihan magangnya di Lithan Singapura nanti adalah Digital Bussines,” kata Ni Made Astiti.
Menurut Ni Made Astiti, ada lima manfaat yang diperoleh dari program kuliah sambil magang ini. “Pertama, mahasiswa memiliki pengalaman kerja atau magang di perusahaan internasional, kedua mahasiswa memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang bagus, ketiga mahasiswa memiliki pergaulan internasional tidak hanya di lingkungan ITB STIKOM Bali, keempat mahasiswa mempunyai penghasilan sehingga bisa membiayai kuliahnya dan membiayai diri sendiri, dan kelima yang lebih penting lagi pada akhirnya memiliki ijazah dari ITB STIKOM Bali,” terang Ni Made Astiti.
Pada kesempatan ini Direktur Kerjasama, Pemasaran dan Humas ITB STIKOM Bali Ni Made Astiti tak lupa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Sumba Timur, dan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumba Timur atas kepercayaan terhadap ITB STIKOM Bali menjadi tempat tujuan para mahasiswa asal Sumba Timur untuk melanjutkan pendidikan. (MBP)