Pemkot Denpasar Gandeng Yayasan Bali Bersama Bisa, Beri Layanan Inklusif Pencegahan Kasus Bunuh Diri
DENPASAR – baliprawara.com
Pemerintah Kota Denpasar, berkolaborasi dengan Yayasan Bali Bersama Bisa akan siap memberikan layanan inklusif, sebagai upaya pencegahan kasus bunuh diri dan penanganan masalah kejiwaan bagi masyarakat.
Hal ini terungkap saat tim dari Yayasan Bali Bersama Bisa, bertemu Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Kadis Sosial IGA. Laxmy Saraswati, Kadis Kominfo IB. Alit Adhi Merta, Kadis Kesehatan dr. Luh Putu Sri Armini serta Sekretaris BPBD, Ardy Ganggas.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, mendukung penuh terjalinnya kerjasama inklusif terutama terkait pencegahan bunuh diri yang disebabkan misalnya karena kekerasan seksual, tekanan sosial, tekanan ekonomi atau lainnya. “Bila selama ini penanganan skizofrenia sudah dilakukan Rumah Berdaya maka ini bisa menjadi alternatif meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kota Denpasar,” ujar Arya Wibawa.
Ditambahkan pihaknya ingin agar segera mungkin untuk mengeksekusi program ini dan menindaklanjutinya sehingga bisa mencegah keinginan orang untuk bunuh diri. “Bila program inklusif ini berjalan baik, maka akan menjadi terobosan yang pertama di Bali dan akan menambah jangkauan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna dari Yayasan Bali Bersama Bisa menjelaskan pihaknya membuat suatu program yang disebut dengan Lisa Helpline. program ini adalah saluran telepon (hotline) untuk konseling pencegahan bunuh diri oleh Yayasan Bali Bersama Bisa selama 24 jam bersifat inklusif baik dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Program ini merupakan kolaborasi 13 komunitas.
“ Program ini sejak April 2021 sudah melayani 964 service user atau masyarakat seluruh Indonesia dimana 30 persen nya masyarakat Bali. Kami memberi layanan konsultasi dengan tenaga ahli, berupa layanan krisis, memberi layanan yang lebih komprehensif bekerjasama dengan Pemkot Denpasar.
Kami melihat sumberdaya di OPD Kota Denpasar sudah ada dimana program serupa sudah berjalan di masing masing dinas dan ditambah layanan kesehatan di RSUD Wangaya dan cover BPJS kesehatan terkait layanan ini. Bila program kami dan program Pemkot Denpasar sudah terkoneksi, maka dibulan Maret kami berharap nantinya juga bisa berfungsi sebagai crisis centre serta safety house. Program ini bisa dioperasikan sejalan dengan program untuk penanganan korban kekerasan agar tidak berujung upaya bunuh diri.
Hotline kami bisa diakses melalui Whatsapp dan Telepon di 08113855472 (Bahasa Indonesia) dan 08113815472 (English Speaking) dan dilayani oleh 64 operator,” ujarnya. (MBP)