Pemuda Tengkudak dan Komunitas Bisa Terbiasa Bersihkan Sampah di Gunung Batukaru

 Pemuda Tengkudak dan Komunitas Bisa Terbiasa Bersihkan Sampah di Gunung Batukaru

TABANAN – baliprawara.com

Respons cepat ditunjukkan oleh para pemuda Desa Tengkudak dan Komunitas Bisa Terbiasa Desa Wongaya Gede perihal banyaknya sampah plastik di puncak Gunung Batukaru yang ditinggalkan para pendaki yang tidak bertanggung jawab. Mereka bergotong royong membersihkan puncak dan jalur pendakian gunung yang juga disebut Gunung Batukau tersebut.

Mantan Wakil Ketua STT Satya Dharma Yowana, Tengkudak, I Made Arya Cahya Putra mengatakan, dia bersama pemuda Banjar Tengkudak dan Banjar Denuma, Desa Tengkudak yang berjumlah 21 orang melakukan pendakian pada Jumat (26/6) pukul 08.00 Wita. Mereka tiba di puncak pukul 14.00 Wita dan turun pada Sabtu (27/6). Tujuan pendakian adalah tangkil sekaligus mareresik atau membersihkan kawasan Pura Puncak Kedaton. Kegiatan ini mereka lakukan bergantian dengan para pemuda dari Desa Wongaya Gede yang tergabung dalam Komunitas Bisa Terbiasa.

Arya mengatakan, di sepanjang jalur pendakian tergolong bersih, meski ada beberapa botol dan sampah plastik yang dibuang sembarangan oknum pendaki. “Tetapi sesampainya di puncak kami sangat terkejut dengan adanya banyak tumpukan sampah plastik bekas pembungkus makanan. Kami pun langsung mengumpulkan sampah yang berserakan lalu kami bakar dikarenakan jika membawa semua sampah itu turun kami akan kewalahan untuk membawanya, karena saking banyaknya,” katanya.

Pembakaran sampah dilakukan dari sore sampai malam dan terus dipantau agar tidak menimbulkan kebakaran. Pembakaran dilanjutkan pagi hari hingga sampah habis. “Sebelum kami turun pun kami memastikan tidak ada api yang hidup dan mengubur sisa pembakaran dengan tanah. Pada saat turun kami pun memunguti sampah di jalur yang telah dikumpulkan sehari sebelumnya,” ujar Arya.

See also  Bupati Sanjaya Resmikan Ruas Jalan Telaga Tunjung-Jegu, Selama 2023 96,4% Jalan di Tabanan Telah Diperbaiki

Setelah para pemuda dari Desa Tengkudak melakukan pembersihan, selanjutnya dilanjutkan oleh para pemuda Desa Wongaya Gede yang tergabung dalam Komunitas Bisa Terbiasa yang menyisir jalur pendakian sampai dengan puncak Gunung Batukaru. “Kami dari Komunitas Bisa Terbiasa menyisir jalur pendakian Gunung Batukaru bersama dengan 6 orang anggota. Naik hari Selasa, 31 Juni pukul 23.00 dan sampai di bawah hari ini pukul 18.00. Situasi di puncak sudah bersih karena sebelumnya para pemuda Desa Tengkudak sudah melakukan pembersihan. Tetapi masih ada kaleng-kaleng yang tidak bisa terbakar, kami bawa turun sebanyak satu kampil,” kata Ketua Komunitas Bisa Terbiasa, I Gede Ari Setiawan.

Ari Setiawan mendukung langkah Bendesa Adat Wongaya Gede sekaligus Ketua Umum Pura Batukau, I Ketut Sucipto yang menutup sementara akses pendakian Gunung Batukau untuk menghindari kerusakan alam. Karena selama ini banyak sekali yang naik ke puncak hanya untuk berswafoto untuk kepentingan konten di media sosial semata, tetapi tidak ikut menjaga kelestarian alam. “Jika kelestarian alam Gunung Batukaru rusak, yang menerima efek pertama itu adalah kami yang hidup di lereng gunung. Bahkan nantinya juga akan merembet ke desa-desa di bawah desa kami,” katanya. (MBP5)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *