Penampilan The Changcuters dan Kembang Api Spektakuler, Tutup Rangkaian Pesta Rakyat GWK 2025

Penampilan grup band The Changcuters dan Kembang Api Spektakuler, tutup Rangkaian Pesta Rakyat GWK 2025.
MANGUPURA – baliprawara.com
Suasana di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Minggu 17 Agustus 2025 malam tampak meriah. Ribuan penonton memadati area panggung, untuk menyaksikan penampilan grup band idola mereka salah satunya, The Changcuters. Ini menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu pada gelaran Pesta Rakyat GWK 2025 selain juga pesta kembang api spektakuler di penghujung acara.
Meski waktu sudah menunjukkan pukul 00.20 Wita, ribuan penonton yang sudah hadir sejak Minggu sore hari ini, tetap tidak beranjak dari tempatnya demi menunggu penampilan The Changcuters. Benar saja, dengan penampilan pertama The Changcuters membawakan lagu berjudul Racun Dunia, penonton yang sebelumnya duduk, langsung beranjak berdiri sambil berteriak ikut bernyanyi.
Dipandu oleh sang vokalis Mohammad Tria Ramadhani, membuat suasana hidup dengan banyolan-banyolan khas nya. Tampil membawakan sebanyak 8 lagu yang sempat hits di masanya, yakni, Racun dunia, Parampampam, The Tarix Jabrix, Suka suka, Hijrah ke London, I love you bibeh, Gila gilaan, dan Main Serong.
Kehadiran The Changcuters ini, mampu obati kerinduan penggemar di Bali. Bahkan tidak hanya penonton dari bali, banyak penonton dari luar Bali yang sengaja hadir untuk menyaksikan penampilan Band asal Bandung ini.
Sesekali, Tria sapaan sang Vokalis, menyapa penonton. Grup band ini kata dia, sangat rindu sekali bertemu penggemar. “Bali…!, akhirnya kita berjumpa lagi bersama kalian semua, kami kangen sekali sama kalian semua. Semoga di hari kemerdekaan ini, terus memperkuat antara kita. Selamat ulang tahun saudara-saudaraku semua, semoga semua bisa lebih baik lagi. Jangan ada ribut ribut lagi, kita semua bersahabat,” kata Tria kepada penonton.
“Terima kasih semuanya, matur suksma. Satu hal yang selalu kangen sama Bali, energinya itu tidak pernah ada habisnya,, suaranya kencang sekali, I love you Bali,” teriaknya.
Gelaran Pesta Rakyat 2025 di GWK Cultural Park (GWK) ini, kembali dogelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Mengusung semangat gotong royong serta keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, ini sesuai dengan tema resmi peringatan HUT ke-80 RI, yaitu Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.
Direktur Operasional GWK Cultural Park, Ch. Rossie Andriani, mengatakan, GWK Cultural Park menekankan perannya sebagai ruang publik yang inklusif, edukatif, dan rekreatif. Dalam hal ini, GWK Cultural Park berupaya menjadi wadah untuk memperkenalkan kekayaan budaya, mempererat kebersamaan, serta menumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
“Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah penyelenggaraan event tahunan yang dirancang khusus untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI bersama masyarakat,” katanya belum lama ini.
Lebih lanjut ia menyampaikan, makna inklusif yang diusung GWK Cultural Park tercermin dari komitmennya untuk menjadi ruang yang terbuka bagi semua kalangan, tanpa memandang usia, latar belakang sosial, suku, budaya, maupun preferensi hiburan. Semangat ini diwujudkan melalui Pesta Rakyat 2025 yang dirancang sebagai perayaan bersama, di mana setiap orang merasa dilibatkan, dihargai, dan memiliki ruang untuk mengekspresikan diri.
“Pesta Rakyat 2025 sendiri sudah menjadi tradisi tahunan di GWK Cultural Park, di tahun ini menandai pelaksanaan keempat kalinya. Acara ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga bentuk penghormatan kepada nilai-nilai persatuan, gotong royong, dan semangat kemerdekaan,” tambahnya.
Pada tahun ini, Pesta Rakyat 2025 digelar pada tanggal 13–17 Agustus 2025. Rangkaian acara diawali dengan MyMelali, sebuah pesta kuliner yang menghadirkan ragam sajian lokal dan Nusantara, dilengkapi dengan panggung hiburan yang menghidupkan suasana melalui musik dan pertunjukan seni. Tak hanya kuliner, MyMelali juga menampilkan produk unggulan dari berbagai daerah seperti suvenir, kerajinan tangan, kain tradisional, dan hasil karya kreatif UMKM lokal.
MyMelali juga menjadi bentuk dukungan terhadap UMKM lokal dengan memberi ruang bagi produk-produk unggulan untuk tampil dan dikenal lebih luas, sekaligus menghadirkan pengalaman santapan otentik dalam suasana santai, akrab, dan meriah, selaras dengan semangat rakyat Indonesia yang hangat dan penuh kebersamaan.
Puncak perayaan akan digelar pada 17 Agustus 2025, menghadirkan suguhan musik spektakuler di panggung utama GWK Cultural Park. Tahun ini, panggung Pesta Rakyat dirancang sebagai ruang selebrasi musik dengan keberagaman genre dan generasi, mulai dari pop, dangdut, hingga elektronik, untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat.
Selain The Changcuters, juga ada Pamungkas, King Nassar, dan Dipha Barus yang berbagi panggung dengan deretan musisi lokal berbakat seperti Barong Boys, Kis feat. Yessy Diana, Milledenials, Tika Pagraky, dan Not So Koplo. Perpaduan ini tak hanya menjanjikan hiburan yang meriah dan inklusif, tetapi juga menjadi panggung kebanggaan bagi kekayaan budaya dan identitas musik Indonesia.
Pada acara puncak, ditutup dengan pesta kembang api spektakuler yang menghiasi langit Bali, menambah semarak perayaan. Pada hari peringatan 17 Agustus, ini, GWK Cultural Park berharap, seluruh elemen masyarakat, wisatawan, dan komunitas lokal dapat merayakan kemerdekaan dalam suasana penuh kebanggaan, keceriaan, dan kebersamaan. Ke depan, GWK Cultural Park berkomitmen untuk terus menghadirkan acara yang semakin besar, beragam, dan meriah, mewujudkan konsep “Dari Rakyat, Untuk Rakyat” yang menjadi semangat dari Pesta Rakyat ini. (MBP1)