Penanganan Korban Gempabumi di Buleleng, Jadi Skenario Latihan INSARAG AP ERE 2022
MANGUPURA – baliprawara.com
International Search and Rescue Advisory Group Asia-Pacific Regional EarthQuake Response Exercise (INSARAG AP ERE) 2022, di hari kedua Selasa 6 September 2022, di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, diisi dengan latihan Skenario Gempabumi. Latihan diawali dengan skenario terjadinya gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,4 SR yang mengguncang Bali. Dalam Simulasi ini, Kabupaten Buleleng menjadi kawasan yang terdampak paling parah.
Setelah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, tim SAR Kantor SAR Denpasar sebagai representasi Basarnas di Bali menggelar operasi SAR bersama unsur pemerintah daerah setempat, seperti TNI, Polri, organisasi masyarakat, dan potensi SAR lainnya.
Respon pertama, otoritas lokal tersebut melaksanakan upaya penyelamatan terhadap para korban. Tim BPBD Bali juga melaksanakan penilaian cepat dari dampak gempa yang ditimbulkan secara keseluruhan. Hasil penilaian awal itu, selanjutnya dilaporkan ke tingkat pusat, yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB bersama kementerian/lembaga (stakeholder) lainnya, turun tangan untuk membantu Pemprov Bali dari berbagai aspek.
Sementara Kantor Pusat Basarnas sebagai leading sector penyelenggaraan operasi SAR, selain mengerahkan tim SAR dari Kantor-Kantor SAR yang ada di luar Bali, juga menggerakkan tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) untuk membantu operasi SAR di Bali.
Namun, dalam skenario tersebut, tim SAR masih kewalahan. Operasi SAR di Kabupaten Buleleng begitu sulit dan masif. Banyak korban yang diilustrasikan mayoritas warga negara asing dari berbagai negara menjadi korban dan tertimbun reruntuhan bangunan. Karena itulah, Indonesia meminta bantuan tim Urban SAR (USAR) internasional secepatnya.
Deklarasi permintaan bantuan itu diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia. Saat itulah, negara-negara yang tergabung dalam INSARAG AP beraksi. Masing-masing negara mengirimkan tim yang memiliki kualifikasi di bidang USAR berikut peralatan yang dimilikinya ke Indonesia.
Dalam implementasinya, tim SAR dari luar negeri yang datang pertama menjadi tim yang akan menerima kedatangan tim USAR dari negara-negara berikutnya.
Mereka membuat posko Reception Departure Center (RDC). Di situ, mereka akan mendata jumlah personil dan peralatan USAR yang dibawa masing-masing tim SAR dari negara yang mengirimkan bantuan SAR. Dari RDC, tim SAR dari negara lain itu selanjutnya diarahkan ke USAR Coordination Cell (UCC) untuk mendapatkan keterangan-keterangan detail terkait jaring komunikasi, koordinasi, beserta mekanisme dalam memberikan bantuannya. Sementara tim medis diarahkan ke Emergency Medical Team Coordination Cell (EMTCC).
Setelah itu, tim yang akan terlibat dalam operasi SAR berkumpul di Base of Operation (BOO). Mereka akan didata ulang. Selanjutnya diberikan gambaran lokasi terdampak gempa secara terperinci seperti peta lokasi bencana, jenis bangunan yang runtuh, jumlah korban, hingga peralatan yang dibutuhkan.
Masing-masing tim SAR akan mendapatkan tugas operasi SAR yang telah diklasifikasikan menjadi sektor per sektor yang menjadi orientasi operasi SAR. Mereka juga akan berkolaborasi dengan tim SAR lainnya sesuai situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Setelah itu, masing-masing tim bergerak ke lokasi atau sektor yang telah ditentukan.
Operasi SAR itu dilaksanakan sesuai Standard Operating Procedure (SOP), dengan diawali briefing dan diakhiri debriefing setiap hari hingga bantuan SAR dari negara-negara lain dinyatakan cukup. Biasanya, jangka waktu bantuan tersebut selama 7 hari. Setelah itu, tim SAR dari luar negeri tersebut dipulangkan ke negaranya masing-masing melalui RDC. Jadi, RDC memfasilitasi kedatangan dan kepulangan tim SAR dari negara lain yang membantu operasi SAR.
Setelah operasi SAR selesai, penanganan bencana secara umum dikendalikan oleh BPBD terkait aspek kesehatan korban, logistik, tempat pengungsian, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya.
Seperti diberitakan sebelumnya, INSARAG AP ERE 2022 tersebut diikuti oleh 20 negara, 8 organisasi kemanusiaan internasional, dan partisipan dari dalam negeri. Jumlah personil yang terlibat sekitar 400 orang. Selain meningkatkan sinergitas lintas negara, INSARAG AP ERE 2022 yang diprakarsai Basarnas tersebut juga sebagai bentuk dukungan pada kegiatan KTT G20 yang akan dilaksanakan bulan November 2022 mendatang.
“Kami berharap, INSARAG AP ERE 2022 dapat memberikan keyakinan kepada dunia, khususnya kepada negara-negara peserta KTT G20, bahwa tim SAR Indonesia siap siaga menghadapi ancaman kedaruratan gempa bumi,” tegas Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi. (MBP)