Penanganan Sampah Kiriman di Pesisir Kedonganan, Pihak Swasta Diharapkan Ikut Berkontribusi

 Penanganan Sampah Kiriman di Pesisir Kedonganan, Pihak Swasta Diharapkan Ikut Berkontribusi

Sejumlah nelayan melintas di antara tumpukan sampah kiriman di pantai Kedonganan.

MANGUPURA – baliprawara.com

Sampah kiriman di kawasan pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, masih menumpuk, Senin 13 Februari 2023. Sampah yang berupa batang kayu dan sampah plastik ini, bahkan menumpuk dari kawasan utara hingga selatan pantai yang identik dengan kafe ikan bakar ini.

Kondisi ini juga sempat dikeluhkan wisatawan yang sempat makan di salah satu kafe yang ada di sana. Namun mereka memaklumi karena hal ini merupakan kondisi siklus alam.

Pantauan di lokasi, Senin 13 Februari 2023, sampah kiriman ini masih menumpuk, dan terus bertambah. Karena kondisi angin barat masih berhembus cukup kencang. Sebagai langkah awal, para pemilik dan pengelola kafe ikan bakar yang ada di sana, mengambil inisiatif untuk membersihkan sampah yang mengotori areal tempat usaha mereka. 

Salah seorang pengelola Kafe Jimbaran Bay Seafood, Made Wetra, mengungkapkan, kondisi sampah meluber di pesisir pantai memang rutin terjadi di musim angin barat. Pihak DLHK juga sudah turun melakukan pengangkutan sampah di sana. Namun karena volume sampah yang cukup banyak, tentu seolah penanganan sampah belum maksimal. Padahal para pemilik dan pengelola kafe juga sudah mengambil inisiatif untuk melakukan pembersihan di masing-masing area mereka.

Sayangnya, karena volume sampah kiriman yang datang semakin meningkat. Hal itu cukup menyulitkan pihaknya bersama-sama rekannya yang lain, karena kemampuan mereka tidak maksimal dalam menangani sampah tersebut. Ia berharap pihak DLHK dapat menambah armada dan tenaga dalam melakukan penanganan sampah kiriman, agar secepatnya dapat dibersihkan.

See also  INSARAG AP ERE Siap Sukseskan KTT G20 di Bali

Sementara itu, Sekretaris Desa Adat Kedonganan, I Made Sumerta berharap, Pemkab melalui dinas terkait dapat lebih awal melakukan antisipasi. Salah satunya dengan menempatkan beberapa armada alat berat di Kedonganan. Dengan demikian, penanganan sampah akan cepat bisa dilakukan tanpa harus menunggu datangnya armada. “Saya kira sebaiknya Pemkab menempatkan beberapa alat berat yang dititipkan ke lembaga yang ada di Kedonganan sehingga penanganan sampah bisa lebih cepat,” ungkapnya.

Diketahuinya, saat ini baru 1 alat berat yang standby di Pantai Kedonganan. Hal itu merupakan bentuk CSR salah satu perusahaan minuman. Namun hal itu dirasa belum dapat bekerja maksimal, sehingga diperlukan armada tambahan lainnya. Untuk itu Pemkab dirasa perlu mengetuk tanggungjawab dan kontribusi dari perusahaan yang ada di Badung, untuk ikut bersinergi dalam penanganan sampah kiriman tersebut. Hal yang dimaksud adalah dengan memberikan bantuan (CSR) berupa alat yang dapat dipakai untuk penanganan sampah kiriman tersebut.

Dengan adanya alat tersebut, maka pihaknya di desa adat tentu akan lebih maksimal untuk membantu pemerintah dalam penanganan sampah kiriman. Sebab pihaknya tentu akan membentuk wadah untuk mengoperasionalkan alat tersebut. Dengan demikian maka Pemkab tinggal mengontrol dan memantau kegiatan pembersihan tersebut. “Saya harap nanti Pemkab juga dapat membantu dalam operasionalnya, disamping partisipasi pihak pengusaha. Biarkan masyarakat yang menggarapnya, karena kami juga tidak ingin dimanja,” ucapnya.

Disisi lain, ia juga berharap Pemkab Badung dapat membantu mensolusikan kemana sampah kiriman itu akan dibawa. Sebab di Kedonganan sudah tidak ada lahan sementara untuk menampung sampah tersebut. Jika hal itu langsung di bawa ke TPST Samtaku, tentu akan cukup berat karena hal itu berbayar. Sementara TPA Suwung sendiri kini tidak menerima sampah kiriman dari pantai. (MBP)

See also  Seniasih Giri Prasta Serahkan Bantuan Untuk Lansia dan Anak Yatim Piatu

 

redaksi

Related post