Pengarakan Ogoh-ogoh Rangkaian Palebon Raja Denpasar IX Libatkan Ribuan Krama
DENPASAR – baliprawara.com
Rangkaian Palebon Raja Denpasar IX, Ida Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan, pada Kamis, 15 Juni 2023, digelar beberapa rangkaian prosesi. Sejak pagi sekitar pukul 08.00 wita, prosesi diawali dengan manah toya hening ke Pura Beji di kawasan Jalan Kartini yang dilanjutkan dengan ngajum.
Kemudian, sekitar pukul 11.00 Wita, dilanjutkan dengan mesuci ke Pura Tambang Badung, dilanjutkan dengan mentar rayunan saji tarpana ngaturang pemuspan ogoh-ogoh sekitar pukul 14.00 Wita. Yang mana proses pengarakan ogoh-ogoh ini, melalui rute dari Puri Denpasar menuju ke Jalan Patimura – Jalan Belimbing – Jalan Durian – Jalan Kaliasem – Jalan Surapati – Jalan Veteran dan kembali ke Puri Denpasar, sejauh 2,11 km.
Adapun iringan diawali dengan ogoh-ogoh, selanjutnya kober, kemudian gayot, disusul dengan puspa, dan diakhiri dengan gamelan. Usai pengarakan ogoh-ogoh, kemudian dilanjutkan dengan tarpana agung munggah bea.
Berkaitan dengan palebon yang akan digelar pada 21 Juni, saat ini berbagai persiapan untuk pembuatan bade sudah dilakukan. Bade yang digunakan memiliki tumpang sebelas dengan tinggi 20 meter. Sementara untuk tempat jenazah pada bade berada pada ketinggian 10,4 meter. Untuk trajangan atau tratag (tangga), setinggi sekitar 9,4 meter, saat ini sudah dipasang di kawasan catur muka.
Pangenter acara karya Ida Bagus Gede Pidada mengatakan, untuk pembuatan bade, sudah dimulai sejak sebulan lalu dan saat ini sudah mencapai 91 persen. Untuk bade, nantinya akan sudah dibawa ke Catur Muka, pada Sabtu 17 Juni pagi, dilanjutkan dengan pembuatan sanan, maupun pemasangan atribut. “Untuk pemasangan tumpang bade, dijadwalkan akan dilakukan pada 19 Juni siang atau sore,” ucapnya.
Bade ini akan dilengkapi dengan atribut lengkap, mulai dari bedawang nala sebagai dasar, karang boma, paksi, macan, dan angsa. “Karena beliau sudah madwijati, maka yang ditonjolkan adalah angsa,” bebernya.
Selanjutnya, pada 21 Juni 2023 merupakan acara puncak palebon yang dimulai pukul 00.00 Wita sampai selesai. Diawali dengan nunas tirta penembak, atetangi, ngardi tirta pengentas, ngutang pering, mebumi sudha, melaspas pamereman dan lembu. Pukul 11.00 Wita mulai tedun layon, memargi ke tunon, tedun layon ring tunon pengiriman, anupit, dan nganyud.
Pada puncak palebon, iringan akan berangkat dalam lima kloter yang dimulai dengan pengiring, selanjutnya tambur, atribut keraton, peed, bade, dan diakhiri dengan gong.
Putra pertama Raja Denpasar IX Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama mengatakan, pelaksanaan palebon Raja Denpasar IX ini mengambil tingkatan utama dengan nama upacara Sawa Ngasti Wedana.
Sementara itu, hingga 21 Juni, setiap Purnama dan Tilem digelar persembahan tarpana saji. “Untuk tingkatan upacara adalah utama. Untuk pamereman (bade) menggunakan tumpang 11 dengan dasar putih dan ornamen kuning. Begitu juga untuk lembu menggunakan lembu putih,” bebernya.
Nantinya, untuk jenazah Ida Cokorda akan munggah atau dinaikkan ke bade di Catur Muka atau di depan Puri Denpasar dulu yang kini menjadi Jayasabha. (MBP)